Kisah Nyata 4 Traveler yang Berjalan Kaki Ribuan Kilometer

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Wisata Jalan Kaki

Kisah Nyata 4 Traveler yang Berjalan Kaki Ribuan Kilometer

Johanes Randy - detikTravel
Kamis, 05 Feb 2015 14:50 WIB
Kisah Nyata 4 Traveler yang Berjalan Kaki Ribuan Kilometer
(Facebook)
Melbourne - Seberapa jauh Anda pernah jalan kaki? 4 Traveler berikut ini berjalan kaki sejauh ribuan km, bukan main-main. Ternyata, mereka memiliki motivasi dan alasan khusus melakukan hal yang dianggap gila tersebut.

Mulai dari jalan kaki memakai kostum Star Wars untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan rumah sakit, hingga jalan kaki demi mengenal kebudayaan lokal, 4 traveler dari berbagai negara melakukan petualangan gila tanpa naik kendaraan. Dikumpulkan oleh detikTravel, Kamis (5/2/2015) berikut 4 kisah mereka:

1. Scott Loxley

(Facebook)
Pejalan 'gila' pertama adalah Scott Loxley, pria Australia paruh baya berumur 47 tahun. Scott telah melintasi Australia dengan berjalan kaki sejauh 15.000 Km. Edannya, Scott jalan kaki dengan memakai kostum tokoh Star Wars, Stormtrooper!

Pejalan kaki nyentrik itu memulai perjalananya pada 2 November 2013 silam. Dengan mengenakan kostum Stormtrooper, Scott memulai perjalanannya dari Melbourne dengan akhir di Tasmania. Diperkirakan perjalanan Scott selesai pada Juli 2015.

Bukan tanpa alasan, Scott melakukannya untuk menggalang dana sebesar AUD 100.000 (sekitar Rp 1 miliar) untuk pembangunan Monash Children's Hospital di Melbourne. Semoga niat baik Scott dapat terwujud dan berbuah manis.

2. Christoph Rehage

(Youtube)
Pejalan kaki nyentrik berikutnya adalah Christoph Rehage dari Jerman. Ide jalan kaki Rehage terbilang anti mainstream, yaitu melintasi Tiongkok yang berjarak ribuan km dengan jalan kaki. Busyet!

Rehage juga mengunggah video jalan kaki anti mainstreamnya tersebut ke internet, dan telah ditonton lebih dari 7 juta kali. Selain itu, Rehage juga memotret dirinya setiap hari, dan mengumpulkannya dalam satu video berjudul The Longest Way 1.0.

Dalam video itu tampak jelas perbedaan fisik Rehage, dari botak sampai gondrong. Ide awalnya, Rehage ingin pulang ke Jerman dari posisinya di Beijing. Dengan jalan kaki, Rehage mengaku dapat lebih mengenal dunia sekitar. Ada-ada saja.

3. Karl Bushby

(Twitter)
Traveling keliling dunia sudah banyak dilakukan orang. Tapi kalau jalan kaki melintasi jalur terpanjang di dunia? Mungkin saja hal tersebut hanya dilakukan oleh Karl Bushby, pria berumur 45 tahun yang merupakan mantan penerjun Inggris.

Bushby sudah melintasi jarak sejauh 56.000 Km, dari bagian paling selatan Chile hingga Inggris. Sekarang tujuannya adalah melintasi Asia, Timur Tengah, Rusia dan Eropa, untuk menuju ke rumahnya di Inggris. Kini Bushby tengah berada di Los Angeles.

Mulai dari kecolongan dompet sampai ditahan militer, semua sudah dialami Bushby. Mengharukannya, Bushby baru sempat bertemu dengan anaknya, Adam, setelah bertahun-tahun tidak bertemu di perjalanan. Adapun Bushby tidak sendirian, ia ditemani oleh Dimitri Kieffer.

4. Jean Beliveau

(Facebook)
Pejalan kaki luar biasa yang terakhir adalah Jean Beliveu yang telah berjalan kaki sejauh 75.554 Km melintasi 64 negara, bayangkan! Apabila dihitung, Jean telah menghabiskan 11 tahun berjalan kaki keliling dunia.

Uniknya, aksi Jean didukung oleh UNESCO. Dia berjalan kaki dilandasi sebuah misi untuk mempromosikan perdamaian dan gerakan anti kekerasan.

Adapun telah pergi lama, Jean masih berkomunikasi baik dengan istrinya, Luce, yang juga mengelola website pribadinya. Setelah Jean menyelesaikan perjalanannya, sang istri juga masih menyambutnya dengan baik.
Halaman 2 dari 5
Pejalan 'gila' pertama adalah Scott Loxley, pria Australia paruh baya berumur 47 tahun. Scott telah melintasi Australia dengan berjalan kaki sejauh 15.000 Km. Edannya, Scott jalan kaki dengan memakai kostum tokoh Star Wars, Stormtrooper!

Pejalan kaki nyentrik itu memulai perjalananya pada 2 November 2013 silam. Dengan mengenakan kostum Stormtrooper, Scott memulai perjalanannya dari Melbourne dengan akhir di Tasmania. Diperkirakan perjalanan Scott selesai pada Juli 2015.

Bukan tanpa alasan, Scott melakukannya untuk menggalang dana sebesar AUD 100.000 (sekitar Rp 1 miliar) untuk pembangunan Monash Children's Hospital di Melbourne. Semoga niat baik Scott dapat terwujud dan berbuah manis.

Pejalan kaki nyentrik berikutnya adalah Christoph Rehage dari Jerman. Ide jalan kaki Rehage terbilang anti mainstream, yaitu melintasi Tiongkok yang berjarak ribuan km dengan jalan kaki. Busyet!

Rehage juga mengunggah video jalan kaki anti mainstreamnya tersebut ke internet, dan telah ditonton lebih dari 7 juta kali. Selain itu, Rehage juga memotret dirinya setiap hari, dan mengumpulkannya dalam satu video berjudul The Longest Way 1.0.

Dalam video itu tampak jelas perbedaan fisik Rehage, dari botak sampai gondrong. Ide awalnya, Rehage ingin pulang ke Jerman dari posisinya di Beijing. Dengan jalan kaki, Rehage mengaku dapat lebih mengenal dunia sekitar. Ada-ada saja.

Traveling keliling dunia sudah banyak dilakukan orang. Tapi kalau jalan kaki melintasi jalur terpanjang di dunia? Mungkin saja hal tersebut hanya dilakukan oleh Karl Bushby, pria berumur 45 tahun yang merupakan mantan penerjun Inggris.

Bushby sudah melintasi jarak sejauh 56.000 Km, dari bagian paling selatan Chile hingga Inggris. Sekarang tujuannya adalah melintasi Asia, Timur Tengah, Rusia dan Eropa, untuk menuju ke rumahnya di Inggris. Kini Bushby tengah berada di Los Angeles.

Mulai dari kecolongan dompet sampai ditahan militer, semua sudah dialami Bushby. Mengharukannya, Bushby baru sempat bertemu dengan anaknya, Adam, setelah bertahun-tahun tidak bertemu di perjalanan. Adapun Bushby tidak sendirian, ia ditemani oleh Dimitri Kieffer.

Pejalan kaki luar biasa yang terakhir adalah Jean Beliveu yang telah berjalan kaki sejauh 75.554 Km melintasi 64 negara, bayangkan! Apabila dihitung, Jean telah menghabiskan 11 tahun berjalan kaki keliling dunia.

Uniknya, aksi Jean didukung oleh UNESCO. Dia berjalan kaki dilandasi sebuah misi untuk mempromosikan perdamaian dan gerakan anti kekerasan.

Adapun telah pergi lama, Jean masih berkomunikasi baik dengan istrinya, Luce, yang juga mengelola website pribadinya. Setelah Jean menyelesaikan perjalanannya, sang istri juga masih menyambutnya dengan baik.

(sst/sst)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Jalan Kaki
Travel Highlight Jalan Kaki
17 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads