Mulai dari jalan kaki memakai kostum Star Wars untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan rumah sakit, hingga jalan kaki demi mengenal kebudayaan lokal, 4 traveler dari berbagai negara melakukan petualangan gila tanpa naik kendaraan. Dikumpulkan oleh detikTravel, Kamis (5/2/2015) berikut 4 kisah mereka:
1. Scott Loxley
(Facebook)
|
Pejalan kaki nyentrik itu memulai perjalananya pada 2 November 2013 silam. Dengan mengenakan kostum Stormtrooper, Scott memulai perjalanannya dari Melbourne dengan akhir di Tasmania. Diperkirakan perjalanan Scott selesai pada Juli 2015.
Bukan tanpa alasan, Scott melakukannya untuk menggalang dana sebesar AUD 100.000 (sekitar Rp 1 miliar) untuk pembangunan Monash Children's Hospital di Melbourne. Semoga niat baik Scott dapat terwujud dan berbuah manis.
2. Christoph Rehage
(Youtube)
|
Rehage juga mengunggah video jalan kaki anti mainstreamnya tersebut ke internet, dan telah ditonton lebih dari 7 juta kali. Selain itu, Rehage juga memotret dirinya setiap hari, dan mengumpulkannya dalam satu video berjudul The Longest Way 1.0.
Dalam video itu tampak jelas perbedaan fisik Rehage, dari botak sampai gondrong. Ide awalnya, Rehage ingin pulang ke Jerman dari posisinya di Beijing. Dengan jalan kaki, Rehage mengaku dapat lebih mengenal dunia sekitar. Ada-ada saja.
3. Karl Bushby
(Twitter)
|
Bushby sudah melintasi jarak sejauh 56.000 Km, dari bagian paling selatan Chile hingga Inggris. Sekarang tujuannya adalah melintasi Asia, Timur Tengah, Rusia dan Eropa, untuk menuju ke rumahnya di Inggris. Kini Bushby tengah berada di Los Angeles.
Mulai dari kecolongan dompet sampai ditahan militer, semua sudah dialami Bushby. Mengharukannya, Bushby baru sempat bertemu dengan anaknya, Adam, setelah bertahun-tahun tidak bertemu di perjalanan. Adapun Bushby tidak sendirian, ia ditemani oleh Dimitri Kieffer.
4. Jean Beliveau
(Facebook)
|
Uniknya, aksi Jean didukung oleh UNESCO. Dia berjalan kaki dilandasi sebuah misi untuk mempromosikan perdamaian dan gerakan anti kekerasan.
Adapun telah pergi lama, Jean masih berkomunikasi baik dengan istrinya, Luce, yang juga mengelola website pribadinya. Setelah Jean menyelesaikan perjalanannya, sang istri juga masih menyambutnya dengan baik.
Halaman 2 dari 5
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum