Aerophobia, alias fobia naik pesawat, rupanya dialami cukup banyak orang. Siapa sangka, perancang busana kenamaan Indonesia Anne Avantie juga merasakan hal itu. Desainer yang tersohor oleh rancangan kebayanya itu dikenal sangat jarang, bahkan tidak pernah ikut show ke luar negeri karena fobia tersebut.
"Ke kota atau negara mana yang harus naik pesawat, saya tidak pernah lakukan. Tiap orang punya pilihan, dan itu pilihan saya. Sya hanya melayani yang bisa dijangkau naik kereta api," tutur Anne Avantie dalam wawancara email dengan detikTravel, Rabu (11/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bukan berarti saya jadi tertinggal. Banyak rekan saya yang bisa show setiap bulan ke luar negeri, tapi show di luar negeri bukan jaminan suksesnya seorang desainer," kata Anne.
Wanita bernama asli Sianne Avantie itu mengaku, dengan fobia naik pesawat dia malah bisa lebih fokus. Terakhir kali dia ke luar negeri yaitu Jakarta-Kuala Lumpur PP karena suatu tugas. Anne naik maskapai Garuda Indonesia.
"Saya tetap ketakutan. Tensi saya sangat tinggi, berbagai jenis obat tidur tidak dapat menolong sama sekali. Seminggu sebelum keberangkatan saya sudah sangat drop dan stress. Tapi semuanya saya lawan dengan melihat sudut lain, saya ke KL bukan untuk bekerja menyenangkan diri sendiri tapi rezeki yang didapatkan untuk pasien-pasien saya di Yayasan Anne Avantie," paparnya.
Daripada naik pesawat, kisah Anne, tentu dia lebih memilih naik kereta api. Transportasi tersebut selalu digunakannya saat pulang ke Semarang dan kembali lagi ke Jakarta.
"Kereta api adalah rumahku. Saya berangkat dari Semarang membawa selimut, bantal dan guling kecil kemudian tidur nyenyak sampai Stasiun Gambir," katanya.
Rupanya selain naik pesawat, Anne memiliki fobia lainnya yakni ketinggian. Dia mengaku takut berada di lantai tinggi sebuah hotel, elevator, eskalator, atau menengok ke bawah dari gedung tinggi. Pada intinya, fobia naik pesawat tidak menghentikan langkah Anne untuk terus belajar dan berkarya.
"Bagi saya fobia adalah rem dari Tuhan untuk saya," tutupnya.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali