Kisah Fobia Naik Pesawat Sang Desainer Ternama, Anne Avantie

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Fobia Naik Pesawat Sang Desainer Ternama, Anne Avantie

- detikTravel
Rabu, 11 Feb 2015 07:50 WIB
Anne Avantie (dok. Anne Avantie)
Jakarta - Manusia memang tak ada yang sempurna. Perancang busana kenamaan Indonesia, Anne Avantie rupanya punya fobia terhadap ketinggian dan naik pesawat. Berikut kisah dan bagaimana cara Anne Avantie mengatasi fobia tersebut.

Aerophobia, alias fobia naik pesawat, rupanya dialami cukup banyak orang. Siapa sangka, perancang busana kenamaan Indonesia Anne Avantie juga merasakan hal itu. Desainer yang tersohor oleh rancangan kebayanya itu dikenal sangat jarang, bahkan tidak pernah ikut show ke luar negeri karena fobia tersebut.

"Ke kota atau negara mana yang harus naik pesawat, saya tidak pernah lakukan. Tiap orang punya pilihan, dan itu pilihan saya. Sya hanya melayani yang bisa dijangkau naik kereta api," tutur Anne Avantie dalam wawancara email dengan detikTravel, Rabu (11/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fobia ini bukan diakibatkan oleh trauma. Sebelum fobia itu muncul, wanita kelahiran 20 Mei 1964 itu memang belum pernah naik pesawat. Namun fobianya semakin parah ketika dia menjadi seorang 'Anne Avantie' yang mulai dikenal publik sekitar tahun 2000.

"Tapi bukan berarti saya jadi tertinggal. Banyak rekan saya yang bisa show setiap bulan ke luar negeri, tapi show di luar negeri bukan jaminan suksesnya seorang desainer," kata Anne.

Wanita bernama asli Sianne Avantie itu mengaku, dengan fobia naik pesawat dia malah bisa lebih fokus. Terakhir kali dia ke luar negeri yaitu Jakarta-Kuala Lumpur PP karena suatu tugas. Anne naik maskapai Garuda Indonesia.

"Saya tetap ketakutan. Tensi saya sangat tinggi, berbagai jenis obat tidur tidak dapat menolong sama sekali. Seminggu sebelum keberangkatan saya sudah sangat drop dan stress. Tapi semuanya saya lawan dengan melihat sudut lain, saya ke KL bukan untuk bekerja menyenangkan diri sendiri tapi rezeki yang didapatkan untuk pasien-pasien saya di Yayasan Anne Avantie," paparnya.

Daripada naik pesawat, kisah Anne, tentu dia lebih memilih naik kereta api. Transportasi tersebut selalu digunakannya saat pulang ke Semarang dan kembali lagi ke Jakarta.

"Kereta api adalah rumahku. Saya berangkat dari Semarang membawa selimut, bantal dan guling kecil kemudian tidur nyenyak sampai Stasiun Gambir," katanya.

Rupanya selain naik pesawat, Anne memiliki fobia lainnya yakni ketinggian. Dia mengaku takut berada di lantai tinggi sebuah hotel, elevator, eskalator, atau menengok ke bawah dari gedung tinggi. Pada intinya, fobia naik pesawat tidak menghentikan langkah Anne untuk terus belajar dan berkarya.

"Bagi saya fobia adalah rem dari Tuhan untuk saya," tutupnya.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads