Balada Koper Ditinggal Pesawat, Alamak Pusingnya!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Balada Koper Ditinggal Pesawat, Alamak Pusingnya!

- detikTravel
Rabu, 18 Mar 2015 17:11 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Saat traveling naik pesawat, kadang kala kita harus membawa koper besar karena barang bawaan yang banyak. Tapi bagaimana kalau koper kita tertinggal oleh pihak maskapai? Bingungnya bukan main.

Ketika membawa tas atau koper besar, mau tidak mau kita menaruhnya di bagasi karena tidak mungkin membawanya ke kabin. Namun jika sedang tidak beruntung, traveler akan mengalami masalah koper yang tertinggal di bandara keberangkatan atau terbawa entah kemana.

Penulis pernah mengalami masalah ini beberapa kali. Maskapainya pun macam-macam, mulai maskapai nasional sampai internasional. Mulai dari kelas ekonomi sampai bisnis, bagasi hilang bisa dialami penumpang kelas apa pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk maskapai lokal, saya mengalaminya ketika harus traveling dari Jakarta menuju Pulau Komodo beberapa waktu lalu. Untuk mencapai Pulau Komodo, kita harus transit dulu di Bali dan kemudian naik dengan pesawat lain. Nah di sinilah masalahnya, bagasi pesawat ke Labuan Bajo tidak sebesar dari Jakarta ke Bali. Koper pun ditinggal di Denpasar.

Parahnya lagi, tidak ada pengumuman dari maskapai kalau koper kita akan ditinggal karena masalah ini. Ternyata dalam penerbangan ke Labuan Bajo, hal ini sudah menjadi kebiasaan. Koper akan datang dengan pesawat berikutnya.

Kalau ternyata pesawat yang kita gunakan pesawat yang terakhir di hari itu juga, maka kita harus menunggu pesawat esok hari. Siap-siap saja pelesiran tanpa celana ganti. Alamak... Untung saja saya membawa beberapa baju ganti di backpack, jadi masih bisa aman.

Pengalaman kedua, saat menaiki maskapai top Timur Tengah dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab menuju Jakarta. Koper saya tidak berukuran besar, namun pesawat Boeing 777 yang saya tumpangi ternyata tak cukup besar untuk menampung bagasi ratusan jemaah umroh yang baru pulang dari Makkah.

Sama seperti sebelumnya, maskapai tersebut juga tidak memberi tahu penumpang termasuk saya, kalau koper akan ditinggal di Abu Dhabi. Saya baru ngeh saat menunggu koper di konveyor bagasi Bandara Soekarno-Hatta, kok tidak muncul-muncul itu barang.

Untuk melaporkan bagasi yang hilang, saya langsung melapor hal ini ke kantor layanan bagasi. Saat itu di bandara Cengkareng, saya melaporkan bagasi yang hilang ke petugas di counter JAS, yang letaknya persis di depan konveyor bagasi di Terminal 2, Dandara Soekarno-Hatta.

Petugas akan mencatat data penumpang dan memberikan nomor Property Irregularity Report atau PIR yang merupakan nomor pelaporan bagasi yang hilang. Nomor PIR ini bisa kita gunakan untuk mendeteksi keberadaan koper lewat situs online yang disiapkan khusus oleh maskapai.

Jika koper sudah tiba, petugas akan menghubungi untuk mengantar bagasi ke kediaman penumpang dalam waktu sekitar 2-3 hari. Dalam kasus tadi, saya diberikan kompensasi uang karena ketidaknyamanan yang dialami.

Untung saja saya menuju ke rumah, jadi masalah koper ketinggalan tidak begitu mengganggu. Bayangkan kalau kita sedang di luar negeri dan koper dikirim ke alamat hotel, sedangkan kita sudah check out dari hotel karena traveling ke tempat lain. Wah terbayang bagaimana pusingnya.

(fay/fay)

Hide Ads