Menyalakan api unggun saat naik gunung jadi hal identik yang dilakukan para pendaki. Sayangnya, banyak yang tidak tahu aturan bagaimana menyalakan dan mematikan api unggun.
Padahal, kesalahan ini bisa jadi hal yang fatal bagi gunung tersebut. detikTravel, Kamis (28/5/2015) berbincang dengan Harley Sastha, pendaki gunung sekaligus penulis buku "Mountain Climbing for Everyone". Dalam perbincangan, tersebut 5 hal penting diingat untuk meyalakan api unggun:
1. Hanya ambil batang dan ranting yang sudah jatuh dari pohon
Satu hal yang harus diingat saat membuat api unggun adalah mengenai penggunaan kayu. Hanya boleh menggunakan kayu atau batang yang sudah jatuh dari pohonnya.
Akui saja, banyak dari kamu yang terlalu malas mencari dahan jatuh dan memilih memangkas pohon agar api unggun cepat menyala.
"Kalau menebang pohon yang ada kan lebih parah lagi. Jangan sampai kayak gitu," tutur Harley.
2. Lihat kondisi cuaca
"Lihat cuaca, apa musim kemarau atau musim hujan," kata Harley.
Saat musim kemarau, angin akan lebih kencang berhembus dan membuat bara api mudah terbang. Ditambah, pepohonan dan rumput yang sedang mengering akan sangat mudah terbakar.
Kalau sudah begini, jangan menyalakan api unggun! Kedinginan? Masih bisa pakai jaket tebal, masuk tenda, atau menghangatkan diri di sleeping bag.
3. Nyalakan di tanah keras & buat cincin api
Sebaiknya, sebelum menyalakan api unggun carilah area yang keras dan bebas dari pepohonan yang mudah terbakar. Tujuannya agar api tidak mudah tersebar ke sekeliling.
"Buat cincin api kalau bisa, pakai batu. Agar apinya bertahan di situ saja," kata Harley.
Cincin api bisa menggunakan batu atau pasir. Buatlah melingkar dengan rapat menutup area api unggun.
4. Jangan membakar bahan berbahaya
Mumpung sedang ada api menyala, kenapa tidak membakar sampah saja sekaligus? Eits! Itu adalah pikiran yang sangat salah dan berbahaya.
Karena, kamu dilarang keras membakar bahan-bahan berbahaya. Mulai dari plastik, stereofoam dan sejenisnya.
"Bakar bahan-bahan berbahaya sama saja dengan polusi udara. Kasihan alamnya," lanjut Harley.
5. Harus matikan api unggun dengan sempurna
Terakhir, poin yang sering dilupakan pendaki. Matikan api unggun dengan sempurna. Mungkin saat pagi hari, api sudah padam dan terlihatnya sudah tak ada bara. Padahal, di bawahnya mungkin saja masih ada bara yang menyala.
Satu, itu bisa berbahaya jika terbawa angin ke pohon atau semak-semak yang sedang kering dan menjadi kebakaran hutan. Kedua, itu juga bisa berbahaya bagi hewan yang penasaran. Saat mengais bekas api unggun, bisa saja mereka terluka.
"Matikan api bisa dengan disiram air atau disiram dengan pasir," tutup Harley.
(Faela Shafa/Fitraya Ramadhanny)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang