Di Kanada, Larangan Merokok Juga Akan Diberlakukan di Resort Ski

Blackcomb - Di luar negeri, sudah ada kesadaran untuk menciptakan kawasan wisata bebas rokok. Whistler, resort ski terbesar di Kanada, juga akan melarang turis merokok mulai akhir Mei ini. Turis yang bandel bisa didenda Rp 130 juta.

Resort Whistler berlokasi di Kota Blackcomb, Kanada. Resort ski ini ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama saat musim dingin tiba, karena saat itulah, turis bisa melakukan aktivitas ski dan snowboarding. Seperti dilihat detikTravel dari situs resminya, Jumat (29/5/2015).

Meskipun udara di resort Whistler sangat dingin, masih sering dijumpai turis yang merokok di sana. Bahkan beberapa turis yang hendak melakukan olahraga ski, menyempatkan diri untuk merokok sebelum naik kereta gantung yang akan membawa mereka ke atas.

Hal itu tentu membuat geram pihak pengelola resort. Akhirnya mereka membuat kebijakan untuk melarang total aktivitas merokok yang dilakukan oleh para pengunjung resort. Larangan ini berlaku untuk segala jenis rokok baik itu marijuana, rokok elektrik, hingga vaporizer.

Larangan merokok ini ditetapkan di seluruh area resort. Mulai dari area antrean lift, di dalam kereta gantung, gondola, area ski, jalur trekking, jalur sepeda, jalanan, bahkan hingga di tempat parkir. Termasuk juga di semua bar dan restoran di area resort, serta di area balkon luar.

Bagi traveler yang membandel, akan dikenakan denda maksimal sebesar USD 10.000 (Rp 130 Juta) bagi yang melanggar larangan tersebut. Jika tidak mampu membayar, hukuman penggantinya yaitu kurungan penjara hingga 6 bulan lamanya. Jangan coba-coba traveler!

Larangan merokok bagi para pengunjung ini akan mulai diterapkan pada akhir Mei ini. Tepatnya pada tanggal 31 Mei, bersamaan dengan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Diharapkan larangan ini akan efektif untuk mengurangi banyaknya pengunjung resort yang merokok di sana.

Pihak pengelola resort Whistler pun optimis kunjungan wisatawan tidak akan menurun hanya karena ada larangan merokok ini. Semuanya dilakukan demi alasan kesehatan dan kenyamanan bersama. Setuju, traveler?

(Sri Anindiati Nursastri/Sri Anindiati Nursastri)