Duduk di bangku kuliah, tidak membuat anak muda yang bernama lengkap Rudi Chandra Sambas (21) berdiam diri. Sebagai putra Medan dari kedua orangtua yang asli Kalimantan, mahasiswa Universitas Negeri Medan itu gemar mempromosikan tanah kelahirannya melalui tulisan di detikTravel dan media sosial lainnya.
Rudi telah mulai menulis sejak tahun 2011 pada masa awal-awal kuliah di kampus. Pada awalnya Rudi memang tidak menyangka, kalau kegemarannya jalan-jalan ternyata dapat menjadi tulisan yang mempromosikan Sumut. Berdasarkan catatan detikTravel, Rudi telah menulis 67 cerita dan 34 foto hingga sekarang. Jumlah yang tidak sedikit lho!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan sejarah, Rudi memang menyimpan ketertarikan akan arsitektur bangunan bersejarah hingga alam budaya di Sumut. Saking cintanya, sejumlah bangunan bersejarah dan alam di Sumut sudah dihampiri Rudi. Selain di Sumut, Rudi juga pernah traveling ke Aceh dan Kepulauan Riau.
"Kalau dibilang cinta, ya namanya provinsi sendiri. Pastinya mau ngenalin provinsi sendiri. Di Sumut banyak alam indah, budaya, sampai kuliner," ujar Rudi.
Namun menurut Rudi, di antara sekian banyak destinasi wisata yang ada di Sumut, menurutnya Danau Toba adalah yang terbaik. Sebagai danau terbesar di Indonesia, Danau Toba juga kaya akan sejarah budaya Batak hingga kulinernya yang bervariasi.
"Alam budaya di Sumut itu sangat menarik bagi saya, ada Danau Toba yang terluas di Indonesia. Di sana ada wisata budaya, sejarah, kuliner. Selain budaya, alam Sumut juga indah, ujar Rudi.
Melalui tulisannya Rudi pun banyak mengulas bangunan bersejarah hingga alam indah di Sumut. Tujuannya tentu adalah untuk memperkenalkan pesona alam Sumut kepada setiap traveler yang ada. Rudi juga menganggap, kalau tren traveling yang banyak dilakukan anak muda terjadi karena pengaruh media sosial.
"Kalau menurut saya sendiri, tren traveling makin meningkat di kalangan anak muda, terutama karena fenomena di medsos. Setiap orang posting foto, jadi memancing anak muda untuk wisata kemari," ujar Rudi.
Namun Rudi juga menyesali, bahwa banyak traveler yang kurang memiliki kesadaran untuk menjaga tempat wisata. Tidak sedikit traveler yang masih suka buang sampah sembarangan.
Akhir kata, Rudi mengajak anak muda yang gemar traveling untuk menuliskan destinasi wisata di tempat masing-masing melalui tulisan agar bermanfaat bagi orang lain. Di satu sisi, untuk selalu mawas diri dan menjaga kebersihan di tempat wisata.
"Kalau misalnya lagi traveling, jaga kebersihan. Kalau nggak kita siapa lagi, tempat indah jangan dikotori dengan sampah. Sama tetap jaga kehati-hatian, kita berangkat dari rumah sehat, sampai rumah juga selamat," tutup Rudi.
(rdy/Azhari Harahap)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?