Akibat Buang Sampah di Gunung, Ada Anak Macan Mati Keselek

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveler Peduli Sampah

Akibat Buang Sampah di Gunung, Ada Anak Macan Mati Keselek

Johanes Randy - detikTravel
Senin, 06 Jul 2015 10:20 WIB
Sampah Gunung Gede (dok Trashbag Community)
Jakarta - Disadari atau tidak, banyaknya sampah di gunung menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan. Salah satu contohnya seperti berubahnya perilaku hewan, hingga anak macan yang ditemukan mati gara-gara tersedak sampah. Miris!

Mungkin belum banyak traveler yang sadar, kalau perilaku tidak bertanggung jawab seperti buang sampah di gunung dapat memberikan efek berbahaya pada lingkungan. Sampah yang kita buang bahkan bisa membunuh hewan!

Trashbag Community pun bercerita kepada detikTravel di markasnya yang terletak di daerah Kalibata, pekan lalu. Sebagai komunitas anak muda yang peduli sampah gunung, mereka sudah melihat langsung dampak perubahan dari banyaknya sampah di gunung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada fakta kemarin dari Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tahun 2013, menemukan anak macan di pos Kandang Badak yang mati. Setelah diteliti, ternyata di kerongkongannya ada tutup kaleng. Ini kan fakta yang harusnya membuat kita semua untuk aware," cerita salah satu founder Trashbag Community, Ragil Budi Wibowo.

Di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango atau TNGGP keberadaan anak macan sudah tergolong langka, ditambah lagi dengan kondisi anak macan yang ditemukan tewas mengenaskan. Itu baru satu contoh saja dari bahayanya sampah yang dibuang sembarangan ke gunung.

Adapun efek yang sudah jelas terlihat adalah terjadinya perubahan perilaku fauna di gunung, sebut saja monyet yang ketagihan mengambil sampah para pendaki sampai mencuri makanan. Hal itu terjadi karena sampah yang dibuang sembarangan oleh para pendaki.

"Efek jangka panjangnya akan lebih parah lagi, ketika hewan yang kita sebut mangsa dalam hierarki rantai makanan bergeser ke spot sampah, pemangsa pun ikut bergeser, karena sebenarnya mereka tidak mencium mangsa lagi, mereka mengalami pergeseran yang akhirnya bisa kontak fisik dengan pendaki," papar Ragil.

Apabila pendaki masih buang sampah sembarangan, bukan mustahil kalau nantinya para monyet jadi malas untuk mencari makan di alam. Parahnya lagi, para pemangsa bisa turun dari persembunyiannya karena mangsanya ikut bergeser. Sungguh mengkhawatirkan.

"Itu efek yang sekarang sudah ada, kalau kita nggak bergerak, kita punya efek yang lebih parah lagi mungkin, kalau predator tidak bisa mencari mangsa karena habis, itu predator bisa musnah. Itu bisa rusak rantai makanan," jelas Ragil.

Dengan dihadirkannya fakta lapangan seperti itu, tentunya traveler seperti mendapat sindiran atas perilaku tidak bertanggung jawab seperti buang sampah di gunung. Jangan sampai mengaku pecinta alam, namun malah menghancurkan gunung dan lingkungan di dalamnya. Malu dong dengan anak cucu.

(rdy/fay)

Hide Ads