Maximus Tipagau, pemuda Papua yang merupakan ketua dari Yayasan Somatua berlinang air mata. Di depan Menko Maritim Indroyono Soesilo dan Menpar Arief Yahya, tangisannya tidak terbendung ketika menceritakan perjuangan mengenalkan kampung asalnya, Ugimba yang berada di rangkaian Pegunungan Jayawijaya. Tepatnya, di dekat puncak tertinggi di Indonesia, Puncak Carstensz.
"10 Tahun saya sudah berjuang untuk mengenalkan Papua khususnya Ugimba. Kami orang Papua, sudah capek dicap negatif, dicap OPM (Organisasi Papua Merdeka-red) dan kami mau hidup seperti anak bangsa yang lain," katanya sambil terisak-isak saat pertemuan technical meeting expedisi 'Journalist to Carstensz' bersama Korps Marinir di Lantai 3, Gedung BPPT, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah pusat harus datang ke sana sehingga Papua tidak dipojokan dan dianggap miring terus. Ini bukan karena kepentingan politik, tapi orang Papua memang membutuhkan bantuan. Informasi dan promosi tentang Papua sangat kurang," tuturnya.
Di sana, ada salah satu dunia bawah laut yang indah di dunia yakni Raja Ampat di Papua Barat. Lalu, Taman Nasional Lorentz di Papua yang membentang dari Pegunungan Jayawijaya sampai pesisir pantai yang berhadapan dengan Laut Arafuru, sudah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO di tahun 1999.
Belum selesai, di Papua jugalah terdapat satu-satunya tempat bersalju di Indonesia yaitu Puncak Carstensz. Bahkan, Puncak Carstensz merupakan satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia (Seven Summits). Ketinggiannya mencapai 4.884 mdpl.
Maximus mengungkapkan, salah satu cara untuk mengenalkan Papua adalah melalui pariwisata. Dia memberi contoh tentang Puncak Carstensz, yang ternyata selama ini yang paling banyak datang ke sana adalah turis mancanegara. Mereka pun rela merogoh kocek dalam-dalam sampai puluhan ribu dollar Amerika demi bisa menapakan kaki di sana.
"Pariwisata juga memberikan lapangan kerja bagi orang Papua," ucapnya.
Oleh sebab itu, dia pun mengaku senang menjadi penanggung jawab tim ekspedisi 'Journalist to Carstensz'. Dia berharap, nantinya para jurnalis bisa membuat berita yang sebenar-benarnya tentang kehidupan masyarakat Papua dan keindahan alam di Bumi Cendrawasih.
"Ini adalah kesempatan mengenalkan Papua sebagai destinasi wisata yang menarik. Harapan kepada Bapak Menko dan Menpar, agar membuat suatu standar pariwisata di Papua khususnya Puncak Carstensz dan menjadikannya pariwisata minat khusus," ungkap Maximus.
Gayung bersambut, Menko Maritim Indroyono Soesilo dan Menpar Arief Yahya mendukung penuh perjalanan ekspedisi 'Journalist to Carstensz'. Mereka berdua pun berharap, agar Papua makin gencar dipromosikan kepada wisatawan dalam dan luar negeri. Menpar Arief Yahya pun berpesan, agar sampai jangan lupa soal konservasi alam di Papua.
"Semakin bagus konservasi suatu wilayah, maka pariwisatanya akan semakin bagus. Kalau konservasinya tidak bagus, ya tidak bakal laku," katanya.
(aff/fay)












































Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!