Regulasi pendakian Puncak Carstensz di Papua, hingga kini masih dianggap ribet oleh para pendaki. Menanggapi hal itu, Menpar Arief Yahya pun angkat bicara. Harus ada solusi yang menguntungkan semua pihak.
"Kita harus bicarakan itu, minimal pintu masuk ke Carstensz ada tiga titik," ujar Menpar Arief Yahya, setelah acara makan malam di Rimba Hotel, Timika, Selasa (11/8/2015).
Turut hadir dalam kesempatan itu adalah Menko Maritim Indroyono, pemda-pemda setempat, perwakilan Korps Marinir dan rekan media dalam rangkaian acara Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 dan Korps Marinir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Freeport, Freeport adalah perusahaan tambang dan bukan perusahaan pariwisata. Sehingga, tentu tugas utama mereka tidaklah melayani para pendaki.
"Saya belum bertemu dengan teman-teman Freeport. Ini harus menguntungkan dua pihak, bisnis harus diselesaikan dengan bisnis," ujar Arief.
Menurut Arief, kalau sampai saat ini adalah jalur Freeport yang dianggap paling nyaman maka baiknya dipertahankan. Malah seharusnya, Freeport harusnya tidak pelu repot-repot dengan itu.
"Pendaki tidak minta bisnis, hanya minta izin lewat jalur. Hal-hal seperti itu harusnya mudah," terang Arief.
Tapi Arief menegaskan, alangkah baiknya jangan terus bergantung dari sana. Terkait dinas pariwisata dari tiga wilayah di sekitar kawasan Puncak Carstensz, pemerintah serta operator tur harus duduk bersama menentukan rute alternatif atau justru yang terbaik untuk mendaki salju abadi Indonesia tersebut.
"Kita harus studi untuk menetapkan jalurnya, ini yang belum ditentukan," tutup Arief.
(shf/Aditya Fajar Indrawan)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit