Rangkaian Festival Budaya Tua di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara mencapai puncaknya. Siang hari dilaksanakan Pekande-kandea atau makan bersama dan Pusuo, dimana ada 500-an gadis yang keluar rumah setelah dipingit 4 hari.
"Kami melaksanakan event budaya tua seperti yg ada pada hari ini yaitu Pekande-kandea kurang lebih 2.000 talang dan Pusuo. Ada lima ratus peserta Pusuo yang sudah dilaporkan hingga hari ini," ujar Bupati Buton Samsu umar Abdul Samiun dalam sambutannya di Festival Budaya Tua Buton di Lapangan Banabungi, Pasarwajo, Buton, Senin (24/8/2015).
Pada tahun ini, tradisi Pusuo atau pingitan dipilih sebagai acara puncak Festival Budaya Tua Buton. Hal ini dilakukan agar masyarakat Buton bisa terus melestarikan budaya tua tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, jika tradisi ini dilaksanakan perorangan, biayanya akan lebih mahal. Sehingga terkadang ada orangtua yang tidak melakukan Pusuo pada anaknya. Padahal menurut adat, Pusuo itu harus dilakukan.
"2015 ini dipusatkan kepada Pusuo. Untuk mengangkat kembali budaya, dan pemerintah Buton berusaha memberikan bantuan kepada masyarakat kita yang punya putri yang harus di Pusuokan. Melaksanakan Pusuo ini bisa Rp 40-50 juta per org, mahal. Masyarakat kita sudah mulai enggan melaksanakan kegiatan seperti ini," jelas Umar.
Ia mengatakan bahwa dengan melaksanakan Pusuo beramai-ramai, biayanya akan lebih murah. Dari puluhan juta rupiah bisa jadi Rp 1,4 juta per orang. Sehingga masyarakat Buton tidak terlalu terbebani dalam melaksanakan adat.
Di puncak Festival Budaya Tua Buton kali ini, 500 lebih gadis Buton telah selesai melaksanakan Pusuo. Mereka keluar rumah dan berkumpul di rumah adat Baruga di Pasarwajo. Di sana ada sebuah ritual pelepasan, sebelum akhirnya berjalan sekitar 1 km menuju Lapangan Banabungi yang menjadi pusat festival.
Gadis-gadis itu tampak begitu cantik dengan pakaian adat Buton yang disebut Kombo. Mereka memakai make up yang pas, kalung, gelang dan berbagai aksesoris lainnya. Cantik!
Di lapangan, mereka duduk bersama mendengarkan sambutan dari para pejabat Buton seperti Bupati serta menyaksikan tradisi Pekande-kandea. Setelah itu mereka bisa pulang ke rumah masing-masing.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang