Kisah Mereka yang Sembuhkan Patah Hati Lewat Traveling

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Highlight Move On

Kisah Mereka yang Sembuhkan Patah Hati Lewat Traveling

Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 17 Sep 2015 12:30 WIB
(Thinkstock)
Jakarta - Traveling bisa jadi cara ampuh menyembuhkan patah hati. Buktinya, tak sedikit traveler yang berhasil move on usai melakukan perjalanan. Berikut kisah mereka.

Beda orang, beda lagi alasan melakukan perjalanan. Ada yang traveling karena penat soal pekerjaan. Ada yang jalan-jalan untuk sejenak melupakan skripsi. Ada pula yang traveling karena ingin move on dan melupakan patah hati.

"Gue pernah patah hati, lalu traveling. Naksir banget sama orang, sudah deket banget, eh taunya dia pacaran sama temen deket gue," kata traveler bernama Agi (28) kepada detikTravel, Kamis (17/9/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agi kemudian 'melarikan diri' dengan mendaki Gunung Guntur, kemudian trekking ke Baduy. Rupanya perjalanan itu cukup mengurangi beban patah hatinya. Setelah jalan-jalan, Agi pun semakin mantap untuk move on.

"Gue cari destinasi yang agak susah dicapai, jadi perlu usaha maksimal. Jalan kaki jauh misalnya, biar nggak kepikiran patah hati dan fokus ke badan gue sendiri," papar dia.

Kasus serupa terjadi pada Matahari (23), traveler yang melakukan perjalanan 2 minggu ke Bali dan Lombok karena diselingkuhi oleh pacarnya.

"Bukan cuma diduain, dilimain! Tapi dia nggak mau mutusin. Jadi kabur ke Bali dan Lombok buat ngobatin patah hati," Matahari mengaku.

Perjalanan itu berlangsung pada 2011. Ada satu kejadian lucu selama perjalanan, yang membuatnya tersadar dan kemudian move on.

"Saking galaunya waktu itu, lagi tidur di penginapan tiba-tiba gue kebangun. Cuma pake piyama, bawa-bawa botol air mineral yang besar, gue jalan kaki keliling Kuta. Jam 2 pagi! Tapi abis itu gue sadar, dunia luas dan nggak berhenti gitu saja hanya karena patah hati," kisah Matahari.

Yogyakarta juga bisa jadi destinasi pas untuk sembuhkan patah hati. Inilah yang dialami Astried (24), yang mengunjungi berbagai tempat di Yogyakarta untuk melupakan seseorang.

"Awal Maret, berangkat Sabtu pulang Senin. Gunungkidul jadi tujuan utama," tuturnya.

Tak hanya itu, Astried juga mencoba move on dengan cara berwisata kuliner. Salah satu tempat yang disambanginya adalah House of Raminten. "Patah hati nggak terus bikin kita lupa makan, kan? Hahaha," tuturnya.

Perjalanan tersebut menyadarkan Astried, ngoyo terhadap sebuah hubungan memang tidak baik sekalipun sudah berjalan 6 tahun.

"Memang nggak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi cobalah berjalan ke luar, lalu sadari kalau di luar sana masih banyak kehidupan menarik," kata dia.

(sst/sst)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Travel Highlight Move On
Travel Highlight Move On
17 Konten
Artikel Selanjutnya
Hide Ads