Temuan sampah di pegunungan tertinggi Indonesia, tepatnya jalur pendakian Carstensz di Papua, menjadi perbincangan para traveler. Inilah penjelasan soal temuan spanduk di Basecamp Danau-danau.
Sisa-sisa cerita dari Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 yang masih mengganjal adalah sampah yang berserakan di Basecamp Danau-danau. Basecamp Danau-danau berlokasi di ketinggian 4.330 mdpl, Papua. Di sinilah, tempat terakhir para pendaki untuk bermalam sebelum melakukan perjalanan ke Puncak Carstensz setinggi 4.884 mdpl.
Ketika tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 bermalam di sana selama 4 hari, 26-29 Agustus 2015 kemarin, ditemukan banyak sampah yang berceceran. Selain sampah, ada juga coretan vandalisme dan juga spanduk. Sampah, vandalisme dan spanduk memang tidak saling terkait, namun ditemukan di kawasan yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pemilik spanduk yang bertuliskan Denali Adventure, Yohny Kurnianto angkat bicara. Dia memberikan klarifikasi kalau spanduk miliknya yang ada di sana ditinggal, namun sudah dikemas dengan baik dan tidak berceceran seperti yang dilihat oleh tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015.
"Ketika kita meninggalkan basecamp tanggal 19 Agustus kemarin, tidak seperti itu. Semua sampah terkumpul dan spanduknya kita lipat yang rapi," ujarnya kepada detikTravel, Senin (21/8/2015) sore.
Yohny sendiri merupakan pemilik dari Denali Adventure. Dia naik ke Puncak Carstensz via Freeport pada tanggal 14 Agustus 2015. Sekitar 6 hari, dia bersama tim Brimob bermalam di Basecamp Danau-danau.
Yohny keberatan jika dibilang menyampah. Menurut dia, kalau sampah-sampah di sana dijanjikan akan dibersihkan oleh pihak dari Freeport. Sehingga dia meninggalkan tiga spanduk, dan membawa turun tiga spanduk lainnya.
"Saat itu kondisi badan saya drop. Saya bawa 6 spanduk yang kalau ditimbang 1 kg, lumayan. Jadi ketika dapat kabar semua sampah akan dibersihkan Freeport, kita tinggal saja spanduknya di sana tapi dilipat rapi. Saya yang terakhir turun dari sana," tegasnya.
Namun kenyataan yang ada di lapangan, tim jurnalis justru menemukan sampah yang berceceran. Tidak rapi seperti apa yang dikatakan Yohny, meskipun dia sudah menunjukan foto suasana di Basecamp Danau-danau yang bersih tanpa sampah.
Tim jurnalis tidak menambah atau mengurangi apa yang dilihat. Suasananya benar-benar penuh sampah berceceran, termasuk spanduk-spanduk. Memang ada kemungkinan binatang liar yang menyebabkan itu.
Yohny memberikan nomor kontak orang yang menurutnya dari PT Freeport yang menjanjikan akan membersihkan sampah pendaki. Namun telepon dari detikTravel tidak diangkatnya. Akhirnya, detikTravel menghubungi langsung juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama.
Menurut Riza, karyawan PT Freeport sedang mewacanakan pendakian ke Basecamp Danau-danau namun belum pasti kapan. Rencana pendakian ini justru karena mereka juga mendengar berita ada banyak sampah di atas sana.
"Atas keperihatinan tersebut, justru rekan-rekan karyawan Freeport tengah merancang pendakian khusus untuk naik dan membersihkan sampah tersebut. Itu inisiatif teman-teman yang punya kepedulian atas isu sampah," tuturnya.
Riza mengatakan seyogyanya, sampah dan aneka atribut pendakian termasuk spanduk semestinya menjadi tanggung jawab setiap pendaki. Artinya menurut Riza, Freeport secara institusi tidak memberikan janji untuk membersihkan sampah di Basecamp Danau-danau. Terlebih, dari beberapa pendaki yang naik ke sana saat perayaan Hari Kemerdekaan kemarin.
"Kode etik pendaki adalah tidak meninggalkan apapun selain jejak, apalagi meninggalkan sampah di alam. Sangat disayangkan kalau mereka berharap demkian kalau kami yang harus membersihkannya. Pembersihan sampah adalah kewajiban masing-masing," tutupnya.
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!