Sebelumnya pernah diberitakan detikTravel bahwa atraksi wisata yang melibatkan hewan liar terutama gajah, seperti pijat Gajah Thailand, ternyata bisa berdampak buruk bagi si hewan. Mereka mengalami penyiksaan dari pelatihnya apabila tidak patuh terhadap perintah.
BACA JUGA: Kisah Menyedihkan di Balik Pijat Gajah Thailand
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan para inisiator petisi mengungkapkan, dari sekitar 130 ekor gajah yang digunakan untuk ditunggangi turis di Jaipur, India 50 ekor di antaranya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kondisinya kurus, kurang gizi, dan banyak terdapat luka-luka hasil penyiksaan majikannya.
"Gajah-gajah itu menjadi subjek penyiksaan baik fisik maupun mental. Mereka dipaksa bekerja keras di bawah panas matahari, tanpa disediakan minum yang cukup. Kesehatan gajah juga tidak diperhatikan, banyak yang infeksi, luka, punggungnya bengkak, dan depresi," ujar Aparna Bhat, salah satu pengacara yang menjadi inisiator petisi, seperti ditulis Times India.
Menunggang gajah merupakan atraksi wisata yang mampu menarik banyak turis dari seluruh dunia ke Rajashtan maupun Goa, India. Para turis biasanya berkeliling kawasan Amber Fort menaiki punggung hewan berbelalai tersebut. Namun di balik kegiatan yang terlihat menyenangkan, nasib gajah tidak diperhatikan oleh pemiliknya.
Para juri Pengadilan Tinggi India sudah melayangkan surat permohonan kepada pemerintah terkait, yaitu Pemerintah Rajashtan dan Goa untuk membuat kebijakan berdasarkan hasil keputusan mereka. Diharapkan dalam empat minggu ke depan, keputusan pelarangan menunggang gajah sudah bisa dilaksanakan.
(rdy/arradf)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Bonnie Blue, si Artis Porno Penuh Sensasi Itu Akhirnya Diusir dari Bali
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk