Jumat malam kemarin (19/2/2016) menjadi hari pertama Parade Chingay 2016 yang diselenggarakan di F1 Pit Stop Building, Singapura. Dalam parade yang disponsori oleh People's Association (PA) tersebut, kontingen Indonesia pun turut unjuk kebolehan dengan membawa total 219 peserta yang terbagi menjadi tujuh grup.
Grup pertama atau main group diikuti oleh Sekolah Darul Hikam Bandung dengan tema 'Harmony of Preanger' yang mengisahkan kisah Ramayana. Logo 'Wonderful Indonesia' pun tak lupa dibawa oleh para peserta untuk mengenalkan negeri tercinta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum tampil (Randy/detikTravel)
Grup dari Banten Creative and Bamboo Community dari Kabupaten Lebak juga tampak anggun dalam balutan pakaian adat khas Badui Luar. Angklung Buhun yang menjadi salah satu identitas orang Baduy pun tidak lupa dibawa untuk dipertunjukkan.
Namun ketika para peserta parade tengah bersiap dan menunggu untuk tampil, hujan yang tadinya rintik-rintik perlahan menjadi deras. Panitia acara pun tampak sibuk berlarian sambil mengenakan jas hujan. Kebingungan pun sempat melanda rombongan kontingen Indonesia.
Hujan deras sudah tentu akan membuat make up peserta hilang. Belum lagi beban kostum yang semakin berat apabila terkena hujan. Namun di tengah hujan deras, Chief Executive Direcor PA, Ang Hak Seng, menghampiri rombongan Indonesia dan negara lain untuk memberi semangat. Sungguh suatu bentuk dukungan yang perlu ditiru.
Jam pun menunjukkan pukul 20.30 waktu setempat, atau terlambat 30 menit dari waktu parade yang seharusnya. Walau hujan, namun Parade Chingay 2016 harus tetap dilangsungkan. Ratusan ribu penonton yang sudah menunggu di tribun harus diberikan suguhan yang terbaik.
![]() |
Peserta dari Batik Anto Djamil Banyumas (Randy/detikTravel)
Ketika nama Singapura digaungkan, Parade Chingay 2016 pun dimulai dengan kedatangan rombongan parade sang tuan rumah yang diikuti oleh peserta dari negara lain. Rombongan Indonesia pun tampak bersiap. Mau tidak mau, sejumlah peserta pun mengenakan jas hujan layaknya peserta negara lain.
Usai rombongan China masuk ke panggung, akhirnya tibalah giliran untuk Indonesia. Pembawa acara Parade Chingay 2016 pun lekas mengumumkan nama Indonesia yang menjadi pertanda untuk masuk ke arena.
"Selamat datang, teman dari Indonesia!" ujar pemandu acara Parade Chingay.
Lagu Manuk Dadali yang berasal dari Jawa Barat pun berkumandang di tengah derasnya hujan. Rasa bangga pun tumpah ketika mendengar lagu tradisional Indonesia bergema di Singapura. Penonton yang sudah basah kehujanan pun mendadak ramai bersuara ketika mendengar nama Indonesia.
Satu persatu rombongan Indonesia memasuki arena. Di bagian paling depan, sekolah Darul Hikam Bandung tampak meminpin kontingen Indonesia sambil membawa logo 'Wonderful Indonesia' yang diikuti oleh peserta lain.
![]() |
Gatotkaca dan segenap kontingen Indonesia (Randy/detikTravel)
Rombongan Banten Creative and Bamboo Community mulai memainkan angklung buhun, diikuti oleh Gatotkaca berjubah emas yang mengenakan egrang. Kontingen Indonesia pun berjalan dengan penuh kebanggaan dari awal hingga akhir parade.
Di penghujung acara, Parade Chingay 2016 pun ditutup dengan pertunjukan kembang api yang sangat meriah. Hujan tidak menghalangi pertunjukan kembang api spektakuler untuk menghibur penonton. Semuanya pun puas.
Bagi Anda yang ketinggalan dan ingin menyaksikan Parade Chingay 2016 di Singapura, nanti malam adalah hari terakhir pertunjukan. Datang dan lihatlah pertunjukan Indonesia yang dibalut dengan megahnya perayaan budaya Singapura!
![]() |
Megahnya kontingen Indonesia di Parade Chingay 2016 (Randy/detikTravel) (rdy/krn)
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman