Sejak tengah malam sampai pagi pukul 05.30 WITA, Minggu (28/2/2016), ribuan masyarakat NTB, turis nusantara sampai turis asing sudah memadati Pantai Seger. Tua, muda sampai anak-anak penuh antusias terjun ke air laut yang sedang surut untuk mencari cacing laut berwarna-warni.
Mereka membawa jala atau disebut dengan istilah serokan. Dengan lampu penerangan seadanya, setiap jengkal sisi Pantai Seger disusuri untuk mencari keberadaan 'Putri Mandalika.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Para pencari nyale juga datang dari kalangan muda mudi. Mereka ada yang hadir bersama pasangan. Ada yang meyakini, nyale bisa membuat pasangan kita bertekuk lutut.
"Ada yang percaya kalau menyatakan cinta di sini, bisa langsung jadi," cerita Kadis Pariwisata NTB, Moh Faozal kepada detikTravel.
Para tetua menjadikan acara ini sebagai ritual budaya. Mereka berteriak dengan bahasa suku Sasak, dengan beberapa kata dan umpatan yang dimaknai vulgar untuk memanggil cacing laut tersebut. Mereka yakin, dengan teriakan tadi cacing akan muncul.
![]() |
Hasilnya cukup menarik. Banyak yang mendapatkan cacing laut berwarna hijau dan warna lain yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Cacing itu dimasukkan ke dalam botol lalu dikumpulkan untuk dimasak. Sebagian bahkan ada yang nekat memakannya mentah-mentah.
"Ayo kita pepes bu," ucap Adi kepada ibunya.
Ritual pengambilan cacing adalah puncak dari Festival Bau Nyale yang digelar Pemkab Lombok Tengah, bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Event tahunan berdasar legenda dan budaya ini jadi daya tarik turis domestik dan internasional.
Hotel-hotel di sekitar kawasan Kuta Lombok, sudah penuh. Jalanan padat dan antrean warga yang mendatangi Pantai Seger semakin banyak.
![]() |
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!