Menyambut gerhana matahari total yang langka, Komunitas Astronomi 'Imah Noong' yang merupakan sekumpulan warga Kampung Areng Desa Wangunsari, Lembang, Jawa Barat, membuat kacamata untuk melihat gerhana. Bukan seperti pada umumnya, ukuran kacamata mencapai 9 meter.
"Kacamatanya benar-benar jumbo. Kalau dibentangkan, kacamata raksasa ini bisa dipakai bersama-sama oleh 45 orang sekaligus," papar Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Tajuddin dalam rilis kepada detikTravel, Selasa (8/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan Komunitas Astronomi 'Imah Noong', pembuatan kacamata ini menghabiskan biaya sekitar Rp 60 juta. Yang mahal bingkai kacamatanya yang menggunakan bahan akrilik. Filternya juga nggak murah karena bahannya mencapai Rp 15 juta," tambah Tajuddin.
Kacamata yang ukurannya tak biasa ini sedang diupayakan oleh Imah Noong agar bisa tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Sampai kini, tampaknya memang belum ada kacamata gerhana yang dibuat sebesar milik Imah Noong.
Saat ini, kacamata diletakkan di Bangka, tepatnya di Pantai Terentang. Kacamata pun menjadi salah satu daya tarik turis untuk datang ke pantai yang menjadi pusat berbagai acara meriah menyambut gerhana di Bangka itu.
"Sekarang kacamatanya sudah ada di Pantai Terentang, Bangka. Tinggal nunggu dipasang filternya," ucap Tajuddin.
Wisatawan Jepang, Tiongkok, Malaysia hingga Eropa pun banyak yang penasaran untuk melihat kacamata raksasa dari dekat. Ada yang membubuhkan tandatangan di kacamata, ada pula yang ber-selfie ria. (krn/krn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan