Pengunjung harus siap kecewa jika tidak bisa mengabadikan momen Upacara Kasada di Bromo nanti. Karena status yang sedang waspada, jalur ke puncak pun dijaga ketat.
Karena statusnya Waspada hingga dalam dalam 1 kilometer dilarang mendekati kawah. Tangga menjadi salah satu jalan pun dijaga ketat, hanya warga Tengger nantinya diperbolehkan melewati selama proses ritual Kasada.
"Sekitar tangga, sampai anak tangga kita jaga ketat. Hanya umat (warga Tengger) saja boleh masuk," ujar Muhammad Wahyudi kepada detikTravel, Sabtu (16/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kami sampaikan selain umat dilarang masuk," ungkap dia.
Wahyudi menjelaskan, skenario pengamanan akan dibagi menjadi yakni pengamanan luar kawasan dan di dalam kawasan. Demi memaksimalkan pemantauan dengan status Waspada gunung tereksotik di Jawa Timur ini, Balai Besar mendapat bantuan pengamanan dari personel Polri dan TNI.
"Ada sejumlah pos pengamanan di luar dan didalam kawasan. Sekitar tangga akan diperketat," ujarnya.
Menurut Wahyudi, mengacu kepada rekomendasi Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) Bandung, kewaspadaan akan erupsi Gunung Bromo harus ditingkatkan. Apalagi, ritual Kasada akan menyedot banyak perhatian pengunjung.
"Tidak boleh motret, yang naik tangga hanya umat saja," tutur dia.
Pihaknya tidak memungkiri ribuan orang akan memadati kawasan kaldera hingga puncak kawah. Jumlah itu diperkirakan berasal dari masyarakat Tengger yang akan mengikuti upacara Kasada.
"Kami harapkan pengunjung mentaati, jangan nekat menerobos," katanya.
Dijelaskan, pengelola sudah bersiap diri sejak H-2 hingga saat pelaksanaan Kasada, dengan menyiapkan dua pola pengamanan tersebut. Sistem pengamanan juga akan dibantu oleh personel Polri dan TNI, sejak mulai masuk di area kaldera.
Balai besar tetap membangun komunikasi dengan masyarakat Tengger hingga menjelang pelaksanaan puncak Kasada. Hal itu, jika terjadi perubahan aktifitas Gunung Bromo yang terus meningkat.
"Akan kami sampaikan perkembangan dari erupsi sesuai rekomendasi PVMBG. Jika aktifitas terus meningkat, kami menyerahkan kepada umat," tambah dia.
(/shf)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Tanduk Raksasa Ditemukan Warga Blora, Usianya Diperkirakan 200 Ribu Tahun