Menlu, Food Diplomacy & Wisata Kuliner Indonesia di Laos

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Laos

Menlu, Food Diplomacy & Wisata Kuliner Indonesia di Laos

Yudhistira Amran Saleh - detikTravel
Selasa, 26 Jul 2016 19:10 WIB
Menlu Retno di Warung Eko, Laos (Yudhistira/detikTravel)
Vientiane - Makanan bisa menjadi alat untuk promosi wisata Indonesia di luar negeri. Restoran Indonesia di luar negeri, bisa menjadi sarana food diplomacy untuk mengenalkan Nusantara.

Seperti yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat mengunjungi warung Eko yang terletak di Phonxay Village, Xaysettha District, Vientiane. Retno mengunjungi Warung Eko sebelum bertolak kembali ke Jakarta usai menghadiri acara ASEAN Ministerial Meeting ke-49 yang sudah berlangsung sejak Jumat (22/7) lalu.

Menurut Retno, sebagai seorang diplomat terkadang untuk melancarkan suatu perundingan dengan negara sahabat selain melalui rapat di gedung atau juga di tempat resmi bisa meja makan. Dimana di meja tersebut sudah tersajikan makanan dari Indonesia atau dari negara yang mengajak berunding.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai diplomat, food diplomacy, berunding di meja makan itu sudah merupakan salah satu pekerjaan. Apalagi bila kita berunding dengan negara sahabat misalkan dan di restoran atau warung makan Indonesia, itu nilai plusnya jadi double. Jadi makanya senang sekali ada satu warung Indonesia di Vientiane," ujar Retno.


Aneka menu Indonesia di Warung Eko (Yudhistira/detikTravel)

Menurut Retno, banyak orang pemerintahan Laos makan di sana. Dari Kemlu mereka, Kementerian Pertahanan Laos atau Kementerian Keuangan Laos. Diplomat Australia atau Amerika, yang pernah penempatan di Indonesia, biasanya mereka makan di sini karena kangen kuliner Nusantara.

"Jadi memang diplomasi kuliner kita akan ditingkatkan," ucap mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Retno mengaku sangat bangga bahwa Supardi -pemilik warung Eko- turut andil dalam food diplomacy yang memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat Laos.

"Ini bentuk contoh nyata dari diplomacy food itu. Jadi saya juga bilang kepada dubes (duta besar), apabila ada pertemuan dengan negara sahabat yang tidak informal, bisa diajak kemari. Jadi mereka juga mencicipi masakan Indonesia. Jadi tahu masakan Indonesia," tuturnya.


Menlu dan Supardi di depan Warung Eko (Yudhistira/detikTravel)

Kunjungan orang nomor satu di Kementerian Luar Negeri ini membuat Pardi, panggilan Supardi merasa kaget dan bangga. Karena ini baru pertama kali ada pejabat negara Indonesia yang makan di destinasi wisata kuliner miliknya.

"Saya sangat berterima kasih sekali atas kunjungan ibu (Menlu) ke warung saya ini. Beliau ya bisa dibilang pejabat Indonesia yang ke warung saya pas di Laos. Dan itu sebuah penghargaan bagi saya. Tadi saya juga tidak tahu kalau beliau mau kemari. Dadakan," imbuh Pardi.

Supardi yang pernah bekerja di rumah atase pertahanan KBRI Laos sebagai juru masak ini menghidangkan berbagai macam makanan khas Indonesia saat Menlu dan delegasi berkunjung ke warungnya. Seperti nasi goreng, mie goreng, udang, dan juga es kelapa muda.

"Enak makanannya. Jadi makanan Indonesia tidak kalah enak dengan makanan lainnya untuk orang asing," tutup Retno.

(rdy/fay)

Hide Ads