Pengibaran Bendera di Bawah Laut, Jelang Sail Karimata 2016

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengibaran Bendera di Bawah Laut, Jelang Sail Karimata 2016

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 18 Agu 2016 09:15 WIB
Foto: Persiapan pengibaran bendera di Pulau Betok oleh Deputi Kemenkomaritim dan Bupati Kayong Utara (Randy/detikTravel)
Kepulauan Karimata - Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, dilakukan pengibaran bendera di bawah laut Kepulauan Karimata. Kegiatan tersebut juga menjadi rangkaian pembukaan Sail Karimata 2016.

Kegiatan itu pun dilangsungkan dua kali di waktu dan tempat berbeda. Yang pertama adalah saat gladi bersih di tepi laut Desa Betok pada 16 Agustus, serta Desa Padang pada 17 Agustus 2016. Didukung oleh pihak Kemenkomaritim, Basarnas, Brimob, KKP Kelautan, hingga POSSI dan lainnya, acara tersebut berhasil diselenggarakan.

Atas undangan Kemenkomaritim, detikTravel pun ikut menyaksikan peristiwa simbolis tersebut lewat acara bertajuk Ekspedisi Nusantara Jaya Selat Karimata. Selain memaknai Hari Kemerdekaan dengan cara berbeda, aksi tersebut juga menjadi bagian pembukaan Sail Karimata 2016 yang akan dilangsungkan pada 15 Oktober mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sail karimata adalah penyelenggaraan sail yang ke delapan. Sekarang dari sail satu ke tujuh belum ada penyelaman, kita coba angkat kembali," ujar Deputi Bidang SDM, Iptek & Budaya Maritim, Safri Burhanuddin usai gladi bersih pengibaran bendera di bawah laut Desa Betok, Kepulauan Karimata, Selasa (16/8/2016).

(Randy/detikTravel)


Upacara pengibaran bendera di bawah laut dipimpin langsung oleh Safri selaku pemegang komando, diikuti oleh para peserta dan Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid yang mendampingi dari atas kapal pelampung. Lokasi pengibaran bendera di Selat Karimata dipilih karena keindahannya serta momen yang bertepatan dengan 17 Agustus.

"Tahun ini kita tahu punya lokasi yang paling indah, namanya Pulau Karimata. Yang kita tahu di antara Kepulauan Babel dan Kalbar. Dari sini kita bisa lihat, yang pertama mereka sadar kalau mempunyai alam yang indah. Kalau sadar kita akan membina akan menjaga, kalau tidak kita lupa punya alam yang indah," ujar Safrie.

Sayang, tingkat visibilitat saat itu begitu keruh. Walaupun telah berhasil mengibarkan bendera di bawah laut, namun jarak pandang hanya sampai serentangan tangan. Sisanya keruh.

"Tadi saya nggak ikut nyemplung karena kram, tapi saya lihat foto airnya keruh," ujar Kabid Humas Kemenkomaritim, Fatma Puspitasari.

Hasil serupa juga terjadi saat pengibaran bendera di bawah laut dekat dermaga Desa Padang saat 17 Agustus. Sayang memang, tapi sekiranya aksi tersebut dapat menjadi pemanasan sebelum event Sail Karimata pada 15 Oktober mendatang. (rdy/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads