Masih lekat di ingatan traveler tentang bencana ledakan yang terjadi di reaktor nuklir Fukushima 2011 lalu. Ledakan di Fukushima disebut-sebut sebagai yang terparah sejak bencana serupa di Chernobyl, Ukraina pada 1986 silam.
Kota Fukushima pun terimbas dampaknya, jumlah wisatawan pun langsung menurun drastis. Beberapa prefektur lain seperti Miyagi, Iwate, dan Kumamoto juga ikut merasakan imbas serupa, meski bukan karena dilanda ledakan nuklir, melainkan karena bencana gempa bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana tersebut meliputi penambahan jumlah Gym (tempat para pemain game Pokemon Go berlatih dan bertanding), serta penambahan jumlah Pokestop (tempat dimana pemain Pokemon Go bisa memperoleh item penting yang digunakan dalam game), di berbagai tempat di 4 prefektur tersebut.
Bahkan, Prefektur Miyagi mengaku sudah mempersiapkan dana sebesar 30 Juta Yen (setara Rp 3,8 M) untuk merealisasikan rencana kerja sama dengan Pokemon Go tersebut. Setengah dari jumlah itu akan digunakan untuk berpromosi, sedangkan setengahnya lagi akan digunakan untuk menggelar event maupun festival, dan ada juga dana yang akan disuntikkan ke Niantic, untuk meningkatkan layanan gamenya di wilayah itu.
Dengan adanya kerjasama ini, mereka berharap bisa memanjakan wisatawan penggemar game Pokemon Go, sehingga banyak yang berkunjung ke 4 prefektur itu. Sektor pariwisata memang jadi sektor yang paling terpukul akibat rentetan bencana gempa bumi. Semoga dengan game Pokemon Go ini sektor pariwisata mereka bisa membaik. (wsw/wsw)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo