Sebanyak 1.314 orang penari Gandrung dan para pendukungnya tampil menari Gandrung, Sabtu (17/9). Pertunjukan dengan tema 'Seblang Lukinto' diwarnai gerak tari dan formasi yang memukau.
Penampilan pertama adalah sekelompok anak kecil yang bermain layang-layang. Selanjutnya, dari pinggir pantai, ribuan penari Gandrung mulai memasuki panggung luas berlayar pasir di pinggir Pantai Boom. Mereka langsung membuat formasi ombak. Kipas berwarna putih dikibaskan layaknya deburan ombak di bibir pantai. Selanjutnya, para penari melakukan formasi api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selanjutnya, para penari menarikan tari Gandrung dengan formasi berbeda-beda. Terakhir, formasi bunga yang ditampilkan. Mereka membentuk bundaran besar dan kembali Gandrung mengibaskan kipas berwarna merah dan putih. Selanjutnya, para undangan yang hadir dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Forpimda Banyuwangi dipersilahkan berada di tengah-tengah ribuan Gandrung dengan membawa kipas kuning. Ini menandakan mereka menjadi putik bunga.
Sebelumnya, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esti Reko Astuti mengaku takjub dengan event tari kolosal Gandrung Banyuwangi. Menurutnya, ini kekayaan budaya dan seni Banyuwangi.
![]() |
"Gandrung sewu salah satu yang potensial dan maskot pariwisata Banyuwangi. Produk wisata ini sudah menjadi daya tarik yang hebat. Bupatinya sangat mendukung kegiatan pariwisata Indonesia," ujarnya kepada detikTravel.
Sementara, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang tak bisa hadir dalam kegiatan Gandrung Sewu menyapa masyarakat dan undangan via telepon. Bupati Anas berterima kasih kepada panitia, penari Gandrung dan pendukung acara yang turut mensukseskan acara Gandrung Sewu.
![]() |
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi