Seorang traveler bernama Arry (35) bercerita bahwa ia pernah tak sengaja berkenalan dengan pria yang sama-sama sedang solo traveling dalam perjalanan ke Karimunjawa. Mereka kemudian banyak menghabiskan waktu bersama di sana, dan berlanjut sampai pulang ke Jakarta.
"Sampai Jakarta ngopi-ngopi, ngobrol. Terus habis itu setiap beli alat snorkeling, backpack, minta anterin dia. Ya sudah bisa deket," kata Arry ketika berbincang via telepon dengan detikTravel, Kamis (22/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang Arry dan teman prianya jarang traveling bersama karena dua-duanya pengemar solo traveling. Namun mereka sering ketemu di bandara walau nantinya terbang ke destinasinya berbeda.
"Memang tipikal pergi sendiri. Terus kadang ketemu di bandara. Walaupun nggak pergi bareng kita saling komunikasi kalau mau pergi ke mana-mana, saling memberi saran juga," ujar Arry.
Sesekali mereka pernah liburan bersama namun ke tempat yang tergolong dekat. Misalnya saja ke Kepulauan Seribu.
"Jarang sih kalau pergi yang jauh karena sudah punya planning masing-masing. Pergi barengnya sih yang dekat-dekat saja kayak ke Kepulauan Seribu," jelas Arry.
Beda lagi dengan kisah pasangan traveler bernama Chesya (23) dan Novita (23). Kedua traveler yang hobi menyelam ini awalnya bersahabat dan mengunjungi aneka destinasi diving bersama juga dengan teman di klubnya. Namun lama kelamaan percikan cinta pun muncul.
"Awalnya kita punya pacar masing-masing. Jadi kita kan satu klub selam, ke mana-mana sering bareng sama dia, ke Bali, Belitung, Karimunjawa. Awalnya suka dari situ," tutur Chesya.
Seiring berjalannya waktu. Tak disangka Novita putus dengan pacarnya, begitu juga dengan Chesya. Setelah sama-sama jomblo, mereka yang memang sudah bersahabat pun semakin dekat.
"Akhirnya dari sahabat yang sering bareng-bareng kita jadian. Habis dari Gunung Merapi kita jadian," kata traveler yang juga gemar mendaki gunung ini.
Chesya mengatakan hingga sekarang mereka masih bersama dan tetap sering traveling bareng. Liburan bersama biasanya dilakukan spontan saat jenuh dengan pekerjaan masing-masing.
"Spontan sih biasanya. Kita diving bareng setahun yang lalu malah. Kalau naik gunung bareng terakhir ke Papandayan," ujarnya.
Satu lagi, ada kisah yang mungkin paling manis. Ratih (25) berkisah kalau dulu ia dan Nanda adalah teman satu kantor yang sama-sama hobi traveling dan semakin akrab karena sering liburan bareng.
"Kita itu teman kantor, tapi gara-gara traveling bareng gitu timbulnya. 3 kali lah, pertama ke Sawarna, terus ke Gunung Lembu Purwakarta, terus Kawah Ijen. Kita kalau pergi ramai-ramai," kata Ratih.
Keakraban dua orang yang bersahabat ini lama kelamaan menjadi cinta. Ratih mengatakan bahwa rasa suka dengan sahabatnya mulai muncul setelah dari Pantai Sawarna. Mereka terus akrab hingga lebih dari setahun sebelum akhirnya memadu kasih.
"Yang di Kawah Ijen itu sudah jadian," ucapnya.
Ternyata hubungan mereka pun berjalan mulus dan akhirnya berujung ke pernikahan. So sweet! Sampai setelah menikah pun ratih dan sang sahabat yang kini jadi suaminya masih sering traveling bersama.
"Ini sampai sekarang, sampai menikah kita masih sering traveling bareng. Kadang kita traveling berdua, kadang ramai-ramai juga sama teman yang lain," tutur Ratih. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit