"Saya sangat ingin keliling dunia, tapi saya tidak punya uang. Makanya saya naik sepeda," kata Paimo kepada detikTravel, Selasa (4/10/2016) kemarin.
Danau Tamblingan yang menjadi lokasi kemping Aksa 7 bootcamp Bali tanggal 1-2 Oktober 2016 lalu menghadirkan Paimo sebagai tokoh dalam acara ini. Paimo menceritakan pengalamannya yang berawal dari mimpinya untuk berkeliling dunia dengan caranya sendiri.
Vianto de Atakama adalah nama dari sepeda miliknya yang berarti angin dari atakama. Vianto de Atakama sudah menemani perjalanan paimo dari tahun 1986.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak punya uang tapi saya suka jalan-jalan," kata pria bernama lengkap Bambang Paimo dalam sesi diskusi.
Cerita pengalaman perjalanan Paimo di perhatikan oleh peserta karena keunikannya menjelajahi dunia. Banyak pengalaman traveling yang Paimo bagikan kepada peserta.
"Untuk program perjalanan antar negara saya akan berlatih naik sepeda 400 km seminggu dan berlari selama 1 jam tanpa henti," Ungkap Paimo.
Hal ini merupakan latihan untuk menjaga stamina tubuh Paimo di medan yang kritis. Bukan hanya itu, memeriksa keadaan sepeda juga merupakan agenda rutin.
Kecintaan akan traveling tak menghentikannya meskipun ada kendala. Menurutnya tindakannya ini merupakan sebuah keberanian.
"Berani sama nekad itu beda. Saya berani karena saya sudah mengumpulkan data dan menghitungnya," tutur Paimo.
Ia mengajak peserta Aksa 7 Bootcamp Bali untuk berani bermimpi dan memulainya. Paimo mengajarkan peserta untuk memiliki tujuan yang jelas dalam melakukan sesuatu. Sehingga nantinya tidak putus ditengah jalan.
Lewat acara ini Paimo membagikan mimpi serta trik untuk mencapai keinginannya. Sehingga peserta yang mendengarkan termotivasi untuk meraih mimpi dengan cara khas masing-masing. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum