Seperti dalam rilis dari Kemenpar yang diterima detikTravel pada Rabu (12/10/2016) Arief Yahya belajar dari negeri China untuk menata kawasan wisata Danau Toba menjadi lebih baik. Hal ini dilakukan dalam kunjungan Kemenpar pada 10-13 Oktober 2016 ke Kota Hangzhou.
Pembelajaran ini diambil dari keunggulan penataan Xi Hu (Danau Barat) di Kota Hangzhou. Karena daya tarik Xi Hu diakui sebagai situs rujukan wisata yang sangat populer, yaitu Trip Advisor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini mengacu kepada Tiga A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas), merestorasi lingkungan Danau Toba (indestifikasi isu dan alternatif solusi), melakukan pengembangan pemasaran pariwisata (branding, advertising, dan selling), serta pengembangan SDM dan industri pariwisata. Danau Toba sudah ditetapkan menjadi satu dari 10 Destinasi Prioritas. Artinya, destinasi ini akan dikembangkan sedemikian rupa, baik aksesibilitas, amenitas, maupun atraksinya.
"Untuk mencapai angka proyeksi 1 juta wisman tersebut, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, sebagai langkah melakukan percepatan pembangunan Danau Toba," jelas Menpar, Arief Yahya.
Tujuannya agar Danau Toba siap menjadi primadona pariwisata. Targetnya pada 2019 nanti danau seluas 3.000 km persegi bisa mendatangkan 2 juta kunjungan wisman. Sebagai perbandingan, pada 2014 Xi Hu mendatangkan 3,26 juta turis.
Langkah Menpar dan rombongan, selain untuk belajar tentang tata kelola danau, pemerintah Indonesia juga akan membicarakan kemungkinan terjalinnya kerja sama dengan Tiongkok. Misalnya membuat nota kesepahaman Sister Lake Agreement antara Hangzhou dengan Pemkab Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Simalungun, Karo, dan atau Dairi. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit