Tahun 2016 mencatat rekor belanja turis China. Namun itu bukan yang pertama kali terjadi. Turis China pertama kali memecahkah Guinness World Records tahun 2012 untuk rekor paling banyak belanja.
Dilihat detikTravel pada laman situsnya, Selasa (17/1/2016) terpampang suatu rekor saat kolom pencarian diketik kata 'tourism'. Terlihat rekor betuliskan, 'Greatest Spending on Tourism (Country)' yang artinya negara yang turisnya paling banyak menghabiskan uang saat berwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China jauh meninggalkan Jerman dan AS, masing-masing di angka USD 83,8 miliar (Rp 1,118 triliun) dan USD 83,5 miliar (Rp 1,114 triliun). Bagi China sendiri, terdapat peningkatan 37 persen dari tahun 2011 sebelumnya. Berarti pertama dalam sejarah, turis China menghabiskan uang sampai angka USD 100 miliar .
Semenjak itulah, hingga tahun 2015 kemarin turis China menghabiskan angka USD 100 miliar per tahun kala liburan keliling dunia. Begitu pun dengan jumlah turisnya yang mencapai 100 juta turis China. Bayangkan, 100 juta turis China traveling ke berbagai negara selama satu tahun!
GfK, suatu situs penilaian marketing mencatat di tahun 2015 kemarin turis China menghabiskan USD 229 miliar (Rp 3,056 triliun). Disebut-sebut, pencapaian itu harusnya mengisi kolom Guiness World Records menggantikan rekor yang juga milik China sebelumnya.
Situs CNN seperti dilihat detikTravel, menyebut turis China yang traveling keliling dunia kebanyakan dari masyarakat ekonomi kelas menengah. Diibaratkan, turis China dengan pendapatan rata-rata USD 35.000 atau setara Rp 46 juta setahun sudah dapat plesiran ke berbagai negeri.
Antara 2003 dan 2013, sekitar 21 juta orang China melewati angka tersebut. Kemudian, 61 juta orang lainnya diprediksi akan mencapai angka itu di tahun 2023. Ini berarti, lonjakan turis China akan terus naik sepanjang tahun.
Tipikal wisata turis China adalah berpergian dengan berkelompok atau grup. Mereka masih setia menggunakan jasa travel agent. Namun bagi generasi-generasi muda China, sudah mulai berani solo traveling yang wilayahnya masih di Asia.
Bicara soal destinasi favorit, baik situs Gfk dan CNN sama-sama mengungkapkan bahwa Asia merupakan destinasi favoritnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Melangkah lebih jauh, Eropa dan AS pun sudah dijajal turis China.
Ambil contoh Islandia, negara kecil di Eropa ini sudah digemari turis China. World Travel & Tourism Council (organisasi internasional indusstri pariwisata sedunia) punya fakta, turis China yang datang ke Islandia sepanjang tahun 2015 sudah menumbuhkan 19,4 persen devisa negaranya. (aff/fay)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat