Gedung Tua di Purwakarta Ini Disulap Jadi Museum Digital

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gedung Tua di Purwakarta Ini Disulap Jadi Museum Digital

Tri Ispranoto - detikTravel
Jumat, 20 Jan 2017 19:10 WIB
Foto: Gedung Kembar yang jadi lokasi museum digital di Purwakarta (Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)
Purwakarta - Gedung Kembar di Purwakarta yang sudah ada sejak zaman penjajahan, kini punya fungsi baru. Gedung itu dipercantik dan jadi lokasi museum digital.

Keberadaan Museum Diorama Digital Bale Panyawangan Tatar Sunda Purwakarta menjadi salah satu tempat favorit untuk liburan. Selain gratis, daya tarik lain dari museum ini adalah penyajian materi menggunakan media digital yang interaktif.

Di balik itu semua ternyata Gedung Kembar yang menjadi lokasi museum, di Jalan KK Singawinata, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta, mempunyai sejarah yang cukup panjang sejak zaman penjajahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menjelaskan, pada awal penjajahan dulu Gedung Kembar merupakan toko sepatu dan kamera. Setelah kemerdekaan gedung yang bersebelahan dengan Stasiun Purwakarta itu pun jatuh ke tangan Pemkab Purwakarta.

(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)
"Tapi sejak itu gedung ini tidak ada yang mengurus. Pernah jadi polsek, dan terakhir gedung ini dikuasai oleh ormas. Kondisinya kumuh sekali, beber Dedi saat berbincang dengan detikTravel di Gedung Kembar, Purwakarta, Jumat (20/1/2016).

Pada era kepemimpinannya. gedung tersebut pun diambil alih dan diubah fungsinya menjadi fasilitas publik. "Kita kebiasaan kalau berhadapan dengan ormas tidak ada nyali. Ketika saya pimpin saya ambil alih, dan saya gunakan sebagai kantor kedua saya dan perpustakaan," katanya.

Beberapa tahun terakhir, satu bagian dari Gedung Kembar pun berubah fungsi menjadi Museum Diorama Digital Bale Panyawangan Purwakarta yang berisi mengenai sejarah kesundaan dan perkembangan Kabupaten Purwakarta dari waktu ke waktu.

Sementara satu bagian lainnya hingga saat ini menjadi ruang kerja Bupati Dedi, selain di Gedung Negara Bale Nagri yang berada di komplek Pendopo Kabupaten Purwakarta.

(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)
"Gedung tua itu punya sisi romantika tersendiri, dan perawatannya juga harus khusus. Sehingga saya cetuskan bahwa gedung tua harus memiliki dua fungsi. Fungsi rekreasi, dan fungsi sejarah," ucapnya.

Sehingga, kata Dedi, pembuatan museum di gedung tua menyatukan dua aspek tersebut tanpa harus pusing dengan urusan perawatan. "Kan datang ke Museum Diorama kita jadi seolah rekreasi di masa penjajahan, masa kini, dan masa depan," beber pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.

Tidak hanya Gedung Kembar, gedung tua lainnya yang diubah oleh Bupati Dedi adalah eks Gedung Juang Veteran 45. Gedung tersebut tak jauh dari Gedung Kembar dan bulan depan akan diresmikan menjadi Museum Diorama Digital Nusantara yang menyajikan berbagai informasi sejarah Nusantara dari masa ke masa.

Seperti diketahui, tahun ini Pemkab Purwakarta tengah menggenjot lima museum digital baru yang memakan total biaya mencapai RP 25 triliun. Lima museum tersebut di antaranya adalah Museum Nusantara, Museum Wayang, dan Museum Islam Nusantara.

(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)(Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purwakarta)
(rdy/krn)

Hide Ads