Kebijakan baru di Amerika Serikat membuat turis-turis yang melancong kalang kabut. Banyak tempat publik yang berhenti beroperasi, temasuk destinasi wisata.
Karl Williams dari Perth, telah lama memimpikan liburan sempurna di AS. Ia sudah membayangkan berdiri di bawah Gateway Arch di St Louis, lengkungan tertinggi di dunia dengan ketinggian 192 meter, di tepi Sungai Missisippi.
Dilansir dari ABC News pada Minggu (4/10), perjalanan yang ia rencakanan bersama istrinya, Jane, harus dibatalkan karena tempat ikonik itu telah ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak tahu sampai kami tiba di sana," kata Williams.
Mereka tidak sendiri, ada banyak orang lain di area tersebut. Mereka semua bertanya-tanya mengapa pintunya tidak dibuka.
Pasangan itu bergegas mencari kegiatan lain, tetapi penutupan tersebut meninggalkan rasa kecewa.
"Itu sudah ada di daftar keinginan saya selama bertahun-tahun, saya menyukai sejarahnya, dan telah menonton film dokumenter," kata Williams.
"Jadi, cukup memilukan rasanya bepergian dari Perth hanya untuk pergi ke satu tempat, lalu ternyata tidak buka."
Rencana perjalanan mereka yang direncanakan dengan cermat mencakup tempat-tempat ikonis lainnya selama bulan depan seperti Museum Smithsonian di Washington, Museum Nasional di New York, dan berbagai objek wisata di Chicago.
"Saya berasumsi tempat-tempat itu tidak akan buka. Kita harus menjalaninya saja, kurasa."
Pasangan ini termasuk di antara wisatawan Australia pertama yang terdampak penutupan wilayah, yang telah membuat sekitar 800.000 pegawai federal cuti tanpa bayaran, termasuk staf bandara, petugas bea cukai, penjaga taman nasional, dan staf museum.
Pintu masuk ke negara ini diperkirakan akan tetap dibuka untuk pelancong internasional, menurut rencana kontingensi Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Pengatur lalu lintas udara dan petugas Administrasi Keselamatan Transportasi (TSA) dianggap penting, tetapi mereka tidak akan dibayar hingga penutupan wilayah berakhir.
Selama penutupan terakhir hampir tujuh tahun yang lalu, ratusan penerbangan dibatalkan atau ditunda karena pengontrol lalu lintas udara dan staf pos pemeriksaan keamanan semakin sering tidak masuk kerja karena sakit.
Taman nasional umumnya tetap buka untuk saat ini, tetapi pusat pengunjung telah ditutup. Selama penutupan terakhir, pemerintahan Trump mengizinkan taman tetap buka tanpa staf.
Hal itu menyebabkan toilet meluap, sampah menumpuk, dan kerusakan di beberapa situs paling terkenal di negara itu, termasuk Yosemite, Yellowstone, dan Grand Canyon.
Objek wisata nasional seperti Liberty Bell dan Kebun Raya AS ditutup.
Smithsonian, kompleks museum terbesar di dunia dengan museum di Washington DC dan New York City, akan ditutup untuk umum setelah 6 Oktober.
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya