Padahal, sekecil apapun dan harga yang tak seberapa, oleh-oleh itu amat berarti bagi yang menantikannya. Tapi hal itu memang bukan sebuah kewajiban bagi yang plesir. Sekali lagi, itu bukan kewajiban yang berlibur lho.
detikTravel telah merangkum berbagai kisah traveler, Kamis (2/2/2017). Berbagai traveler dari berbagai kota mengemukakan alasannya kenapa tidak membawa oleh-oleh. Begini alasannya:
1. Alasan budget
Foto: (Muhammad Ridho/detikTravel)
|
"Motor touring itu kan biasanya enggak ada boksnya, tasnya pun buat pakaian ganti. Karena menginap di luar kota, oleh-oleh yang berupa makanan itu dimakan di tempat," ucap Fiqri.
Kalaupun membawa oleh-oleh, biasanya ia membeli kaos, gantungan kunci yang tidak terlalu memakan tempat. hampir semua kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur telah ia sambangi.
2. Alasan destinasi mudah dijangkau
Foto: (Edzan Raharjo/detikTravel)
|
Contohnya ketika bepergian ke Yogyakarta, ia malas membeli oleh-oleh. Karena jarak yang tak terlalu jauh dari rumah dan bisa berulang kali kesana menyebabkan dia malas membawa oleh-oleh.
3. Alasan oleh-oleh yang sudah pasaran
Foto: (Angling/detikTravel)
|
Oleh karena itu, traveler asal Semarang, Gigih Panggayuh Utomo dan Canang Dwi Cahyono cenderung malas membeli oleh-oleh saat berlibur. Mereka yang seringkali bepergian ke daerah wisata di Jawa Tengah sampai Bali menemukan hal yang sama.
"Karena oleh-oleh cenderung sama jadi bukan prioritas. Lebih ke refreshing aja. Kalau ada yang menarik ya aku beli," kata Gigih.
"Karena baru di dalam negeri jadi saya ingin tahu lebih tentang tempat yang aku kunjungi. Lebih kurang eksplor sama oleh-olehnya," sahut Canang menguatkan pernyataan Gigih.
4. Alasan esensi oleh-oleh adalah sebuah cerita
Foto: (Thinkstock)
|
Ia memang sering berkunjung ke beberapa kota wisata maupun pulau tujuan bersantai di Indonesia. Namun, ia mengaku jarang membawa oleh-oleh karena bukan itu esensi dari oleh-oleh.
Sebuah cerita perjalanan merupakan arti sebenarnya dari oleh-oleh. Karena dari cerita itu, sang pendengar dapat dibawa menyelami apa yang ia ceritakan saat berinteraksi dengan budaya masyarakat sekitar. Hmmm...
5. Alasan oleh-oleh cukup dengan foto
Foto: (Thinkstock)
|
Apa itu? Traveler asal Indramayu, Syaksiyatus Syifaaur Rahman ini mengaku oleh-oleh yang seringkali ia bawa hanya berupa foto.
Iya hanya foto-foto saat perjalanannya adalah buah tangannya. Itulah pengertian oleh-oleh kata dia.
Beragam ya alasan para traveler yang malas membawa oleh-oleh. Setidaknya, kalaupun Anda berlibur dan membawa oleh-oleh akan membantu perekonomian masyarakat sekitar dan memberi kebahagiaan pula bagi orang sekitar. Sederhana bukan?
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda