Dari Oleh-oleh Jadi Bisnis, Begini Ceritanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pro Kontra Oleh-oleh

Dari Oleh-oleh Jadi Bisnis, Begini Ceritanya

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 02 Feb 2017 12:30 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Apa saja bisa dijadikan uang. Seperti saat traveling dan pulangnya bawa oleh-oleh, lalu dijual. Inilah mereka-mereka yang menjadikan oleh-oleh sebagai bisnis.

Oleh-oleh seolah barang wajib saat traveling. Umumnya tak jauh dari pajangan, snack (yang juga merupakan camilan khas daerahnya) atau aneka macam kaos. Umumnya lagi, oleh-oleh tersebut diberikan untuk orang terdekat seperti keluarga atau teman-teman di kantor.

Namun ternyata, dari situ muncul ladang bisnis. Membeli oleh-oleh saat traveling dan menjualnya kembali, tentu akan mendatangkan pundi-pundi rupiah. Beberapa traveler pun sudah pernah mencobanya, mungkin barangkali kamu juga!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lama saya melakukan itu, membeli oleh-oleh dan menjualnya kembali. Biasanya sih yang simpel-simpel saja oleh-olehnya seperti kaos atau makanan ringan. Lumayanlah ada pemasukan dan bisa bikin orang lain senang," ujar Iqbal, yang bekerja di suatu travel agent di Jakarta kepada detikTravel, Kamis (2/2/2017).

Bekerja di travel agent sebagai pemandu wisata, membuat Iqbal berkesempatan traveling ke berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara. Sembari mengurus peserta tur, kalau ada waktu kosong dia akan berbelanja membeli oleh-oleh.

"Intinya sih, saya menawarkan oleh-oleh yang standar lah. Sebab bagi saya sendiri, yang penting jangan bikin saya kerepotan juga," ujarnya.

Sama halnya dengan Ana, seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Depok. Suka traveling dari SMP, awalnya dia tidak berniat membuka bisnis menjual oleh-oleh dari perjalanannya ke berbagai destinasi.

"Sebenarnya sih, gue akan melihat barang yang murah. Jadi gini, barang itu di Indonesia mahal tapi di luar negeri murah barulah gue tawarin ke temen-temen," tuturnya.

Ana pun mengakui, hasil jualannya pun bikin untung meski tidak besar-besar amat. Di lain sisi, dia juga merasa senang bisa menolong teman-temannya yang memang sedang membutuhkan.

"Contoh pas ke Singapura, ada produk koesmetik untuk cewek yang harganya hanya beberapa dollar. Tapi di Indonesia, itu harganya lumayan mahal. Jadilah insting bisnis gue jalan dan tawarin ke temen-temen yang berminat," paparnya.

Hmmm, peluang bisnis yang asyik nih! (aff/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Pro Kontra Oleh-oleh
Pro Kontra Oleh-oleh
18 Konten
Liburan kurang afdol kalau pulang tidak bawa oleh-oleh. Namun, belanja oleh-oleh itu antara terpaksa dan sukarela. Benar nggak sih?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads