Saran Traveler Cegah Vandalisme Karang Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perusakan Karang di Raja Ampat

Saran Traveler Cegah Vandalisme Karang Laut

Kurnia Yustiana - detikTravel
Kamis, 02 Feb 2017 18:35 WIB
Foto: Terumbu karang yang dicorat-coret dan disinyalir di Raja Ampat (Stay Raja Ampat/Facebook)
Jakarta - Setelah di Bali, vandalisme karang kembali ditemukan di Raja Ampat. Sejumlah traveler pun ikut memberikan saran agar kejadian yang sama tak lagi terulang.

Karang yang dirusak di Raja Ampat tengah hangat diperbincangkan traveler. Hal ini berawal dari laman facebook Stay Raja Ampat yang mengunggah 3 buah foto soal karang yang dicorat-coret dengan cara digurat menggunakan benda tajam.

Foto tersebut diunggah pada Selasa (31/1) kemarin. Hingga kini, postingan itu sudah dikomentari puluhan orang, serta dibagikan lebih dari 300 kali. Sejumlah traveler pun ikut bercerita kepada detikTravel, Kamis (2/2/2017), tentang kejadian yang menodai pesona bawah laut Raja Ampat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya nggak bisa lain kecuali mengumpat dan kemudian mengingatkan kembali bahwa kelakuan begitu nggak bener. Bahwa perusakan terhadap alam di manapun itu salah," kata diver bernama Endi.

Traveler yang hobi menyelam lainnya, Kamal, ikut menyayangkan perusakan karang tersebut. Menurut Kamal, Raja Ampat itu tempat yang sangat indah untuk diving. Karangnya bagus dan arusnya tidak sekencang di tempat lain seperti Komodo misalnya.

"Sangat disayangkan karena Raja Ampat bisa disebut Makkah-nya para diver. Biaya ke sana itu mahal, jadi rasanya kesel banget kalau sampai rusak," tuturnya.



Anton Tri Sutrysno yang juga menjadi anggota Komunitas d'Traveler pun ikut memberikan saran supaya kejadian coret-coret karang tidak terulang. Anton menyarankan sebaiknya di Raja Ampat hanya tempat tertentu saja yang dibuka untuk diving.

"Sepertinya sebelum diving, perlu ada briefing yang lebih keras biar si traveler mematuhi aturan saat diving. Dan jangan semua lokasi di Raja Ampat dijadikan spot diving buat umum," tegasnya.

Senada dengan Anton, Retno menyarankan untuk dibuat aturan tegas. "Ikut prihatin, perlu dikampanyekan stop vandalisme di tempat-tempat wisata kalau perlu dibuat aturan yang tegas, supaya tetap terjaga keindahannya," kata Retno.

Beda lagi saran yang diberikan oleh Bayu Hutami. Agar penyelaman di Raja Ampat lebih terjaga, bisa juga menaikkan tarif untuk traveler yang ingin menikmati keindahan bawah laut di sana.

"Susah ya pengawasannya karena di dalam laut, mungkin bisa terapkan tarif untuk menyelam di spot tersebut dengan harga tinggi. Dan jangan disebarluaskan secara masif karena bisa buat bangga pelaku corat-coret tersebut," jelasnya. (krn/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads