Hal itu pun diungkapkan oleh Hari Untoro Dradjat dari Staf Ahli Menteri Bidang Multikultura, Tim Percepatan Kawasan Borobudur Kemenpar usai Seminar Menggembangkan Pariwisata Berbasis Budaya & Spiritual di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta, Senin (20/3/2016). Berkaca dari komplek Angkor Wat di Kamboja yang lebih dulu populer, Magelang perlu dibangun layaknya Siem Reap yang mendukung Angkor Wat.
"Seperti di Angkor Wat, 15 Km dari situ ada kota Siam Reap, kita harus mengembangkan zona 1 2 3 daerah Magelang Muntilan, itu daerah yang dikembangkan untuk area baru, daerah pecinan di sana itu tadinya mau dikembangkan untuk Borobudur Street Market," ujar Hari.
Hari Untoro Dradjat dari Staf Ahli Menteri Bidang Multikultura, Tim Percepatan Kawasan Borobudur Kemenpar (Randy/detikTravel) |
Dengan mengembangkan Magelang dan area sekitar Borobudur, sekiranya bisa mendukung laju pariwisata di landmark Buddha nomor 1 di Indonesia tersebut. Selain itu, kawasan sekitaran Borobudur juga sekaligus bisa unjuk gigi dan ikut kecipratan kunjungan wisman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila pembangunan di kawasan Magelang dilakukan, otomatis wisatawan dapat pula menikmati kearifan lokal yang ada di sekitar area candi. Borobudur pun tidak akan kepenuhan wisman yang mengakibatkan ketidaknyamanan.
"Jadi ada sesuatu yang harus dikembangkan di luar Borobudur atau kepadatan hanya di Borobudur, ke depan pemerintah sudah menyiapkan SK dari 10 destinasi tapi yang ada baru Danau Toba, kita harapkan dalam waktu dekat ada Borobudur atau Mandalika," tutup Hari. (rdy/msl)












































Hari Untoro Dradjat dari Staf Ahli Menteri Bidang Multikultura, Tim Percepatan Kawasan Borobudur Kemenpar (Randy/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo