Liburan ke Atambua, kenapa tidak? Kalau kamu memang seorang petualang sejati, mesti tahu bagaimana wujud Indonesia di kawasan perbatasan. Atambua adalah pusat dari Kabupaten Belu di NTT.
Pekan lalu, tim Tapal Batas detikcom termasuk di dalamnya detikTravel menjelajah Atambua dan Kabupaten Belu selama hampir seminggu. Banyak tempat yang kami datangi, mulai dari pos perbatasan sampai berbagai destinasi wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pesawat
Cara terbaik pergi ke Atambua adalah naik pesawat. Traveler dari berbagai kota di Indonesia bisa terbang dulu ke Kupang. Kupang adalah hub untuk terbang ke berbagai destinasi di NTT.
Nah dari Bandara El Tari Kupang ada pesawat baling-baling Wings Air 2 kali sehari ke Bandara AA Bere Tallo di Atambua. Pukul 08.20 WITA dan pukul 11.20 WITA. Harga tiket Jakarta-Atambua transit di Kupang, dengan asumsi terbang bulan Juli adalah Rp 3,5 juta PP.
2. Transportasi
Di Atambua memang ada kendaraan umum, tapi cara terbaik untuk wara-wiri di sana adalah dengan menyewa mobil supaya bisa jalan-jalan sampai larut malam. Traveler bisa browsing di internet untuk mencari rental mobil di Atambua.
Sebagai gambaran, untuk sewa mobil Avanza atau Innova dengan sopir adalah Rp 500 ribu per hari. Jika menjelajah sampai ke perbatasan atau jauh dari Atambua, ada tambahan uang bensin.
3. Hotel
Belum ada hotel berbintang di Atambua. Baru ada hotel-hotel lokal yang kelasnya di bawah bintang 3. Beberapa sudah listing di situs pemesanan online. Tinggal pilih yang sesuai budget. Harga kamar berkisar Rp 200 ribu-600 ribu.
Hotel Matahari paling terkenal di sana. Kemudian ada Hotel King Star, Timor Hotel dan Hotel Permata Atambua.
4. Makanan
Kalau kamu ke Alun-alun Atambua, mungkin akan melihat kuliner nasi goreng babi. Tapi bagi traveler muslim tidak perlu khawatir. Ada banyak perantau Minang yang berjualan Nasi Padang.
Sementara para perantau Jawa banyak berjualan soto Lamongan dan pecel ayam. Jadi mencari makanan halal, bukan sebuah masalah.
Malah agak susah untuk mencari wisata kuliner khas Atambua. Tapi kamu bisa coba Pojok Lokal Mak Ona di Pasar Senggol, Alun-alun Atambua. Mak Ona menjual Jagung Boseh yang ditumbuk dan dikukus lalu dimakan dengan teri dan bunga pepaya, Ubi Kukus isi gula merah dan Sambal Luat yang pedes endesss!
5. Komunikasi
Satu-satunya sinyal yang bertahan di Atambua adalah dari provider Telkomsel. Bahkan di tengah kota Atambua, kualitasnya 4G. Sementara kalau sampai ke pinggir Kabupaten Belu, kualitasnya turun di bawah 4G, tapi kita tetap bisa berkomunikasi dengan lancar.
Mau live Instagram di Pos Perbatasan Motaain, bisa kok, karena sinyalnya masih kuat. Jadi kalau kamu punya ponsel dengan kartu Telkomsel, jangan lupa dibawa ya. Supaya kamu tetap bisa eksis di media sosial saat bertualang ke perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Selamat jalan-jalan ke Atambua! Nah kalau mau tahu pengalaman terbang dari Jakarta sampai ke Atambua, tonton dulu video ini ya:
(fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum