Ini Rasanya Sarapan di Kaki Gunung Everest

Kathmandu - Sarapan di hotel mewah atau restoran mungkin sudah biasa. Namun yang paling beda, ada paket sarapan di kaki Gunung Everest.

Inovasi wisata memang selalu bermunculan, tidak terkecuali dari pihak The Explorations Company yang berasal dari Inggris. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Senin (10/4/2017) mereka baru saja mengeluarkan paket sarapan di kaki Gunung Everest dengan ketinggian 4.267 Mdpl. Buset!

Paket wisata ini pun tergolong unik, karena traveler tidak harus repot-repot mendaki Gunung Everest dari awal. Pihak The Explorations Company pun menyediakan helikopter khusus untuk itu.

Diangkut naik helikopter (dok The Explorations Company)

Cukup dengan bawa diri dan pakaian hangat, traveler akan diangkut dari Kathmandu menuju Everest Base Camp di ketinggian 5.364 Mdpl dan dilanjutkan ke kaki Gunung Everest di ketinggian 4.267 Mdpl.

Setibanya di sana, sudah menunggu meja dan kursi di ruang terbuka berlatar Gunung Everest di kejauhan. Untuk makanan sebenarnya tidak jauh beda dengan di hotel, hanya saja dilengkapi dengan sampanye yang tentu tidak murah.

Meja dan makanan sudah menanti (dok The Explorations Company)

Namun berhubung lokasinya berada di ketinggian 4.267 Mdpl, peserta pun diharuskan menghabiskan makanannya dalam waktu 15 menit saja. Selain karena faktor udara yang dingin, ada proses aklimatisasi yang juga berpengaruh pada kondisi badan.

Melihat kemewahan dan lokasi yang tak biasa, tentu ada harga yang harus dibayar. Untuk menikmati pengalaman luar biasa itu, traveler harus merogoh kocek sebesar 4.000 Poundsterling/pax atau sekitar Rp 66 juta. Harga itu sudah mencakup paket sarapan, pakaian dingin dan paket menginap dua malam di Kathmandu Nepal.

Berlatar Pegunungan Everest (dok The Explorations Company)

Selain The Explorations Company, pihak Remote Lands juga menyediakan paket serupa. Hanya saja dengan harga yang lebih murah, yakni 3.400 Poundsterling/pax atau sekitar Rp 56 juta. Memang masih sama-sama mahal sih.

"Saya katakan kalau paket ini akan menarik hampir semua orang yang bisa membayar maupun yang tidak, tapi ingin merasakan pengalaman lebih sekali seumur hidup," ujar CEO Remote Lands, Catherine Heald seperti diberitakan Daily Mail. (rdy/rdy)