Hal itu diakui oleh Bupati Merauke, Frederikus Gebze kepada detikTravel dan tim Tapal Batas detikcom di Swiss-Belhotel Merauke pekan lalu. Dia pertama-tama menjelaskan soal potensi pariwisata Merauke.
"Kita punya Taman Nasional Wasur, di sana itu tempatnya burung bermigrasi dari utara ke selatan Bumi. Di sana ada kanguru, rumah semut dan fauna-fauna lain. Alamnya masih asli," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
"Wilayah perbatasan akan memberikan pengalaman yang berbeda," kata Frederikus.
Sayangnya, potensi-potensi wisata Merauke belum dikemas dan dipromosikan dengan baik. Itu sendiri diakui Frederikus, yang mana infrastrukur dan faslitas penunjuang pariwisata masih belum maksimal.
![]() |
"Destinasi wisata belum dikemas baik. Infrastruktur harus lebih diperketat dan bersamaan dengan akselerasi penunjang lainnya," terangnya.
"Dalam satu tahun tidak sampai 1.000 wisatawan dalam dan luar negeri datang ke Merauke. Wisatawan asing kebanyakan dari Belanda untuk wisata ziarah ke makam-makam leluhur mereka, sebab Merauke dulunya adalah wilayah misionaris pertama di Papua," tambah Frederikus.
Dirinya berharap pemerintah memberi perhatian untuk pembangunan Merauke di bidang infrastruktur. Serta, berharap agar para pelaku wisata bisa mengenalkan wisata di Merauke. Jangan sampai, alam dan keunikan dari timur terdepan Indonesia ini jadi sia-sia.
![]() |
"Saya sangat mengapresiasi Tapal Batas detikcom. Kami butuh pemberitaan dan publikasi, agar Merauke bisa didengar dan dipromosikan. Lalu, membuat orang-orang datang ke sini," tutupnya.
Baca peliputan Tapal Batas detikcom lebih lengkap di sini. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!