Ijen Trail Running merupakan kegiatan lomba jelajah alam dengan menaiki Gunung ijen sambil berlari. Event yang diadakan di Bondowoso ini diikuti oleh 432 pelari dari berbagai negara. Event ini berlangsung pada Minggu (21/5/2017) di Kecamatan Ijen, Bondowoso.
Event yang telah digelar untuk ketiga kalinya ini, sedikitnya dihadiri oleh 17 negara, antara lain, Jerman, Spanyol, Amerika, Jepang, dan lain-lain. Terdapat 4 kategori yang dilombakan, yakni 100K, 70K, 42K dan 21K. Masing-masing kategori bisa diikuti pelari pria dan wanita. Kendati masing-masing kategori memiliki rute yang berbeda, tetapi semua kategori mengambil start dan finis di lapangan PTPN XII Kalisat/Jampit, Desa Kalisat, Ijen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain harus mencapai puncak Gunung Ijen, rute lain yang harus dilewati pelari adalah kawasan hutan lindung milik Perhutani, Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, dan kawasan perkebunan kopi PTPN XII Kalisat/Jampit.
"Kegiatan ini sudah masuk dalam kalender tahunan Asia Trail Master. Peserta yang masuk kualifikasi berkesempatan mengikuti World Trail Running yang rencananya akan digelar di Mont Blanc, Perancis" papar Alfan Impriadi, Event Director Egon Trail.
Pantauan detikTravel di lapangan, tantangan yang dihadapi peserta adalah jalur yang ekstrim dan cuaca dingin. Pada malam hari, suhu mencapai 4 derajat celcius. Dataran Tinggi Ijen dipilih karena dinilai memiliki jalur yang menantang dan kawasan yang eksotis. Gunung Ijen mempunyai ketinggian 2443 Mdpl, dan merupakan gunung api yang memiliki api yang eksotis, apinya berwarna biru!
Hingga peserta selain berlomba juga bisa menikmati panorama pegunungan yang terbentang di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi. Untuk kebutuhan makan dan minum, pihak penyelenggara telah menyediakan beberapa pos sepanjang rute perjalanan.
"Selama saya mengikuti trail running, ini medan yang paling menantang," katanya Nadia Zeelan, pelari asal Prancis.
Egon Trail sebagai penyelenggara lomba ini mengaku, ajang ini digelar secara rutin dan berpindah-pindah ke berbagai negara ini.
"Lomba lari semacam ini akan terus digelar di berbagai kawasan di Indonesia. Selain untuk mengembangkan minat olahraga secara profesional, juga untuk mengenalkan potensi-potensi wisata. Di Gunung Tambora, Rinjani, Bromo, Semeru, dam beberapa gunung lainnya, sudah sering digelar event semacam ini," kata Alfan Impriadi. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Perjuangan Palestina Merdeka: 157 Negara Mendukung, 10 Menolak, 12 Abstain