Sambut Ramadan, 14 Ribu Pelajar Meriahkan Karnaval Dugderan Semarang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sambut Ramadan, 14 Ribu Pelajar Meriahkan Karnaval Dugderan Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Rabu, 24 Mei 2017 09:50 WIB
Sambut Ramadan, 14 Ribu Pelajar Meriahkan Karnaval Dugderan Semarang
Kemeriahan Karnaval Dugderan di Simpang Lima Semarang (Angling/detikTravel)
Semarang - Suasana di Lapangan Simpang Lima Semarang pagi ini lebih meriah daripada biasa. Sambut bulan Ramadan, lebih dari 14 ribu pelajar meriahkan Karnaval Dugderan.

Dimulai pukul 07.00 WIB, ratusan penari dari siswa 16 Kecamatan secara bersamaan menarikan tarian Gambang Semarang. Mereka menari kompak dengan gaya masing-masing per-Kecamatan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam sambutannya mengatakan, dirinya mendapat laporan jumlah peserta Karnaval Dugderan pagi ini diikuti sekitar 14.500 pelajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panitia melaporkan ada 14.500 peserta pawai Dugder, ini luar biasa," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, Rabu (24/5/2017).

Dimeriahkan oleh 14 ribu pelajar (Angling/detikTravel)Dimeriahkan oleh 14 ribu pelajar (Angling/detikTravel)

Para peserta membawa perlengkapan dan kostum yang cukup unik. Dari yang paling sederhana yaitu baju koko dan sarung melingkar di leher, hingga kostum karnaval terbuat dari koran bahkan pepohonan.

"Untuk menyiapkan baju adik-adik ini misal 1 orang Rp 100 ribu. Kira-kira ini sudah Rp 1,5 miliar. Belum konsumsi dan transposrtasi. Luar biasa nilai ekonomi Karnaval Dugderan ini," pungkas Hendi.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Angling/detikTravel)Walikota Semarang, Hendrar Prihadi (Angling/detikTravel)

Selain kostum, properti yang dibawa juga menarik dan khas dengan Karnaval Dugderan yaitu kembang manggar warna warni dan patung Warak Ngedhog yang merupakan hewan fantasi simbol kerukunan ras di Kota Semarang.

"Warak itu simbol keberagaman. Kepala naga, menggambarkan budaya Cina, badan Buroq menggambarkan budaya Arab, dan empat kaki kambing budaya Jawa. Beriringan keharmonisan seperti yang kita cita-citakan," pungkas Hendi.

Arak-arakan lain yang juga dibawa cukup menarik perhatian seperti patung Hanoman membawa durian, Kuda Lumping, dan atraksi Liong. Dentuman dari sejumlah kelompok drumband juga mengiringi rangkaian Karnaval.

Ada Hanoman bawa durian (Angling/detikTravel)Ada Hanoman bawa durian (Angling/detikTravel)

Upacara pembukaan di Lapangan Simpang Lima diakhiri dengan pelepasan balon kemudian dilanjut dengan rombongan yang berjalan menuju Jalan Pahlawan dan finish di Taman Menteri Supeno atau Taman KB.

"Ini upaya kami untuk menanamkan dua sikap penting. Pertama, menghargai tradisi turun menurun Kota Semarang, Karnaval Dugderan. Yang kedua sikap silaturahmi," pungkas Hendi.

Hingga pukul 08.20, rombongan karnaval masih terus berjalan. Sementara itu akses jalan menuju Simpang Lima dan Taman KB ditutup sementara hingga acara selesai.

Bagi yang ketinggalan Karnaval Dugderan pagi ini, masih akan ada Karnaval Dugderan di Balai Kota Semarang hari Kamis (25/5) besok mulai pukul 12.15 WIB. Karnaval puncak itu merupakan tradisi penanda masuknya bulan suci Ramadan karena disertai pembacaan Suhuf Halaqof.

(rdy/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads