Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut dalam acara Ritual Adat Barong Ider Bumi, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Senin (26/6/2017). Arief Yahya terkesima dengan tradisi adat masyarakat asli suku Using Banyuwangi, yang masih kental menjunjung tinggi nilai tradisi dengan melestarikan budaya dan kesenian para leluhur.
Bahkan Menpar Arief juga takjub dengan penampilan balita yang menarikan tari Jaran Goyang. Terlihat Menpar tertawa dengan tarian yang dibawakan oleh Akbar dan Killa yang masih usia 4 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tari Jaran Goyang Foto: Ardian/detikTravel |
Tak hanya takjub dengan tarian, Menpar Arief juga sangat menikmati santapan kuliner Pecel Pitik di Desa Kemiren. Dalam Ritual Adat Barong Ider Bumi diakhiri dengan menyantap makanan khas Banyuwangi itu.
Pecel pitik menggunakan bahan utama ayam kampung yang masih muda. Setelah disembelih, ayam kampung dibersihkan lalu dipanggang secara utuh di perapian.
Sedangkan bumbu yang digunakan sangat sederhana yaitu kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Setelah dihaluskan, bumbu dicampur dengan parutan kelapa muda. Penyajiannya cukup menarik. Ayam yang telah dipanggang lantas disuwir menggunakan tangan.
Foto: Ardian/detikTravel |
"Ini makanan khas saya. Jarang banget makan ini. Makanya saya tadi langsung pesen untuk dirumah. Kuliner ini menjadi sangat penting untuk melengkapi destinasinya wisata. Makanya setiap kali ada event seperti ini kita harapkan masyarakat sekitar mendapatkan dampak perekonomian. Dan pasti ada profit disana bagi masyarakat," tambahnya.
Dalam kunjungan nya di Desa Kemiren, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memberikan bantuan berupa satu set alat kesenian barong beserta alat musiknya. Barong tersebut diserahkan ke sanggar Uni Using, Kemiren, yang terus getol dalam pelestarian kesenian di Desa Kemiren.
Tak hanya itu, Kemenpar juga berjanji akan memberikan bantuan ke Desa Kemiren jika terbentuk BUMdes ya g berbasis wisata dan budaya.
Makan bersama Foto:Ardian/detikTravel |
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus memadati adat dan istiadat di Desa Kemiren agar tidak tergerus zaman. Seiring dengan peningkatan wisatawan yang datang ke Banyuwangi, Desa Kemiren terus berbenah dan menunjukkan citra diri sebagai desa kunjungan wisata.
"Sekarang sudah banyak homestay yang berkembang di Desa ini. Tak hanya itu, kesenian dan budaya terus kita support untuk terus hadir dan melengkapi atraksi untuk wisatawan," tambahnya.
Untuk memulainya, kata Bupati Anas, Pemkab Banyuwangi memberikan bantuan rehabilitasi rumah khas Banyuwangi atau rumah Tikel. Selain itu, pembangunan beberapa toilet juga dilakukan untuk sarana penunjang wisata.
"Kita bangun beberapa rumah khas Banyuwangi. Kita beri bantuan agar masyarakat juga melestarikan rumahnya. Dan semakin banyak rumah Using yang muncul saat ini" tambahnya. (bnl/bnl)












































Tari Jaran Goyang Foto: Ardian/detikTravel
Foto: Ardian/detikTravel
Makan bersama Foto:Ardian/detikTravel
Komentar Terbanyak
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya
Usai Bertemu PB XIV Mangkubumi, Ini Upaya Fadli Zon Cegah Dualisme Keraton Solo