Cukup di Brasil Saja, Jangan Kejadian di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cukup di Brasil Saja, Jangan Kejadian di Indonesia

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Selasa, 18 Jul 2017 08:55 WIB
Wisatawan di Monumen Christ The Redeemer (Ken Yunita/detikTravel)
Rio de Janeiro - Monumen Christ The Redeemer adalah landmark Brasil. Namun 58 turis yang pergi ke sana dirampok dalam 10 hari, termasuk 1 turis ditikam. Kok begini sih?

Monumen Christ The Redeemer alias Cristo Redentor adalah daya tarik utama wisatawan. Namun jalur trekking menuju kesana menjadi sangat berbahaya oleh tindak kriminal dan jadi pemberitaan berbagai media internasional seperti dihimpun detikTravel, Selasa (18/7/2017).

Kejadian terakhir adalah Jumat lalu dimana wisatawan Polandia ditikam saat dengan menyusuri jalan menanjak menuju ke monumen. Pelaku perampokan dan penikaman adalah anak muda dari kawasan kumuh di Rio. 5 Remaja pelaku kejahatan sudah ditangkap polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Over Sixty Australia memberitakan Kepala Polisi Pariwisata (DEAT) Rio de Janeiro, Valeria Aragao mengatakan pihaknya terpaksa menutup jalur trekking di Taman Nasional Tijuca yang menuju ke monumen itu. Mereka mengaku kekurangan polisi untuk menjaga wisatawan.

BACA JUGA: Panas! Lenggak-lenggok Penari Seksi di Karnaval Rio 2017

"Patroli di kawasan itu tidak pernah efisien karena SDM polisi sangat kurang," kata Valeria.

Warga Rio yang geram memasang papan peringatan agar wisatawan waspada. Banyak wisatawan yang menyampaikan pengalaman mereka ditodong dalam perjalanan menuju Monumen Christ The Redeemer.

"Saya sedang menikmati suasana pepohonan dan monyet-monyet, di belokan ada 3 pria Brasil memegang pisau dan merampok kami dan rombongan turis lain," kata Renate Trinks (21) turis Belanda kepada news.com.au.

Kok Kota Rio de Janeiro jadi begini amat? Belum hilang bayangan wisatawan soal serunya Olimpiade di Rio de Janeiro tahun 2016 dan Piala Dunia 2014. Kenapa dalam setahun kota ini mendadak brutal terhadap wisatawan?

BACA JUGA: Apa Hubungan Patung Yesus Raksasa di Portugal dan Brasil?

Berkunjung ke Monas di Jakarta masih jauh lebih aman ketimbang ke Monumen Christ The Redeemer, kalau begini ceritanya. Rupanya masalah kemiskinan dan kesulitan ekonomi menjadi penyebab naiknya kriminalitas.

Di balik kemegahan fasilitas olimpiade dan stadion bola, berjejerlah Favela. Kawasan kumuh di Rio de Janeiro. Sempat ditertibkan saat Piala Dunia dan Olimpiade, kawasan kumuh dan kriminalitas kembali meraja lela.

Dalam banyak forum traveling, disarankan kalau mau ke Monumen Christ The Redeemer lebih baik naik bus atau mobil. Jangan sekali-kali, nekat jalan kaki ke sana. Bisa dirampok! (bnl/bnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads