Syarat (Pariwisata) Indonesia Jadi Juara Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Syarat (Pariwisata) Indonesia Jadi Juara Dunia

Afif Farhan - detikTravel
Sabtu, 22 Jul 2017 09:55 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya (dok Kemenpar)
Jakarta - Beberapa waktu ini, pariwisata Indonesia diganjar aneka penghargaan. Namun itu, belum cukup untuk menjadi yang terbaik di dunia.

Dalam CNN Travel Best Diving Spot in Asia, Indonesia mendominasi dengan 4 destinasi. Destinasi-destinasinya adalah Derawan, Raja Ampat, Pulau Komodo dan Tulamben. Sedangkan Lonely Planet memasukan Raja Ampat sebagai salah satu dari 10 destinasi diving terbaik di Asia. Bahkan, Komodo juga dinobatkan sebagai '100 Best Destinations around the world in four seasons' versi majalah National Geographic di awal bulan Juli ini.

BACA JUGA: Hore! Raja Ampat Masuk 10 Destinasi Terbaik Asia Versi Lonely Planet

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pariwista Arief Yahya mengakui, dirinya bangga. Sebab penghargaan yang diberikan, merupakan dari pihak yang kredibel. Itu menunjukan, alam Indonesia memang berkelas.

"Kalau dibandingkan dengan nominator atau jawara lain yang sama-sama masuk di 10 besar dunia itu, untuk wisata bahari, kami yakin ada ratusan spot marine tourism kita yang jauh lebih hebat, bahkan belum banyak di ekspose," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada detikTravel, Sabtu (22/7/2017).

"Ada Wakatobi Sultra (empat pulau, Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko) yang keren-keren. Ada Morotai Maltara, tempat wrekship bekas-bekas bangkai kapal perang, pantai pasir putih yang keren. Ada Karimunjawa di Jepara, ada Gili-gili di Lombok dam Sumbawa, ada Takabonerate di Sulsel, ada Togean, Bunaken, Selat Bitung, Bintan, Anambas, Mandeh dan lain-lain," tambahnya.

Ya, Indonesia memang diberkahi kekayaan alam yang luar biasa indah. Baik itu dari bawah laut hingga puncak gunung. Namun, itu saja tak cukup agar pariwisata Indonesia menjadi juara di dunia.

"Kalau dari segi atraksi, boleh diadu. Kita tinggal perbaiki akses dan amenitasnya, tetap mrnggunakan konsep 3A (Atraksi, Akses dan Amenitas). Kalau 3A-nya ready, maka kami yakin kita memang juara! " tegasnya.

Untuk akses, Kementerian Pariwisata tidak bisa bekerja sendiri. Oleh sebab itu, sinergi antara Kementerian Perhubungan dan maskapai-maskapai digalakkan. Sedangkan amenitas, stake holder dan industri pariwisata harus dimudahkan birokrasinya.

"Tapi, apapun kemenangan demi kemenangan itu memperkuat 3C kita. Secara internal menguatkan Confidence (kepercayaan diri). Secara eksternal semakin Credibel, terpercaya, meyakinkan dan diakui dunia. Secara teknis, Calibration, pas dengan standar dan kriteria penilaian global," tutup pria asal Banyuwangi tersebut (aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads