Harimau Sumatera kini sudah termasuk hewan langka yang hanya memiliki 371 ekor di hutan tropis Sumatera. Jika tidak dilestarikan dengan baik, nasibnya akan punah seperti Harimau Jawa dan Harimau Bali.
Dalam rangka Global Tiger Day 2017 yang akan jatuh besok, Sabtu 29 Juli 2017 WWF Indonesia bekerjasama dengan beberapa pusat perbelanjaan seperti Central Park, Neo Soho, Senayan City, Kuningan City, The Plaza Balikpapan dan APL Tower serta Soho Capital melakukan kampanye Tepuk Tangan #30Claps.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WWF Indonesia juga melakukan peneliatan dengan creative agency Hakuhodo, bahwa setidaknya masyarakat yang hidup di kota besar memerlukan 3 lembar tisu untuk mengeringkan tangan setelah mencucinya.
Dalam penelitian yang dilakukan WWF Indonesia dan creative agency Hakuhodo, setidaknya masyarakat yang hidup di kota besar memerlukan 3 lembar tisu untuk mengeringkan tangan setelah mencucinya.
Dengan jumlah akumulasi 54% dari 255 juta penduduk Indonesia, artinya manusia harus mengorbankan pohon-pohon untuk digunakan sebagai bahan pembuatan tisu yang juga belum ditambah penggunaan kertas lainnya. Pohon-pohon yang dibabat tersebut tentunya juga akan mengurangi habitat Harimau Sumatera yang ada di hutan.
Masyarakat pun masih dapat menggunakan tisu, tapi gunakanlah yang memiliki logo FSC atau Forest Stewardship Council yang merupakan dewan pengelolaan hutan. Jika sudah memiliki logo FSC, tisu dijamin ramah lingkungan.
"Masyarakat tidak sadar bahwa kebiasaan memakai tisu yang berlebihan dan tidak berlabel FSC bisa berkontribusi pada kerusakan hutan di Indonesia, penggunaan produk tisu yang tidak ramah lingkungan akan mendorong perluasan areal hutan tamanan dengan membuka hutan alam habitat satwa dilindungi seperti harimau," ujar Direktur kebijakan, keberlanjutan dan transformasi WWF, Aditya Bayunanda.
Selain itu, dengan menyasar masyarakat di kota-kota besar, WWF Indonesia juga berharap bahwa nantinya akan membantu mengurangi penggunaan tisu agar habitat Harimau Sumatera atau Phantera tigiris sumatrae tetap terjaga.
"Sebagai destinasi belanja di kawasan Jakarta yang sangat concern terhadap berlangsungnya kehidupan alam, kami mengajak pengunjung mal untuk ikut berpartisipasi dengan gerakan #30claps untuk mengeringkan tangan setelah beraktivitas di toilet," ujar General Operation Manager Central Park dan Neo Soho Mall, Selvyn.
Traveler yang ingin berdonasi pun juga dapat mengunjungi mal-mal yang disebutkan dan mencari celengan besar berbentuk harimau. Dengan memasukkan uang ke dalam celengan tersebut, traveler sudah dapat membantu untuk menyelamatkan habitat Harimau Sumatera.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum