Salat di Masjid Katedral Moskow

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Salat di Masjid Katedral Moskow

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 10 Agu 2017 22:45 WIB
Foto: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Kang Aher) bersama rombongan di Masjid Katedral Moskow (dok Istimewa)
Moskow - Inilah Masjid Katedral di Moskow, Rusia. Masjid yang disebut-sebut terbesar di Eropa. Masjidnya selalu penuh kala waktu salat tiba.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Kang Aher) 1-6 Agustus melakukan kunjungan ke Rusia. Selain menghadiri Festival Indonesia di Moskow, Kang Aher juga berkunjung ke Bashkortostan untuk menandatangani protocol Letter of Intent Kerjasama Sister Province dengan negara bagian yang mayoritas penduduknya Muslim itu.

Setelah berkunjung ke kota Ufa, BaskhortostanKang Aher kembali ke kota Moskow untuk menghadiri Festival Indonesia. Festival ini berlangsung setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 13 Provinsi yang diundang oleh Kedubes RI di Moskow. Namun hanya empat orang gubernur yang diundang, yakni dari Jabar, Jatim, Sumut dan Aceh. Para gubernur ini menyampaikan presentasinya di depan para pengusaha Rusia yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rusia.

Kang Aher menawarkan beberapa kerjasama proyek antara lain pengolahan air bersih di Cirebon, Aerocity di sekitar bandara internasional Kertajati dan juga pengolahan sampai di beberapa kota.
Tidak hanya sekedar potensi, namun Kang Aher menyampaikan data berupa studi kelayakan dan kebutuhan dana yang diperlukan. Jadi tawarannya sudah sangat konkrit.

Tawaran tersebut mendapat sambutan yang positif. Dalam waktu dekat sejumlah pengusaha Rusia akan berkunjung ke Indonesia, beberapa diantaranya malah sudah mempunyai perwakilan di Jakarta.

Di luar berbagai kegiatan festival Kang Aher dan rombongan menyempatkan diri shalat berjamaah di masjid-masjod di kota Moskow. Salah satunya adalah masjid terbesar di kota Moskow bernama masjid Katedral.

Masjid ini didirikan pada tahun 1904 oleh etnis Tartar. Karena itu corak arsitekturnya mirip dengan masjid di kota Kazan ibukota Tartastan. Namun karena pertumbuhan komunitas Islam di Moskow yang sangat pesat, pada tahun 2011 oleh pemerintah Rusia melakukan pemugaran atau lebih tepatnya di bangun kembali.

Saat ini dari 12.5 juta penduduk kota Moskow, sekitar 1.5 juta orang adalah pemeluk agama Islam. Karena itu setiap tiba waktu shalat fardu, apalagi pada hari Jumat dan hari raya, banyak masjid yang tidak lagi mampu menampung jamaah.

Semula masjid Katedral hanya bisa menampung 2.000 jamaah. Setelah dibangun kembali, masjid terbesar di kota Moskow ini bisa menampung 10.000 jamaah. Bahkan pada hari raya bisa menampung sampai 20.000 jamaah.

Pembangunan masjid Katedral rampung pada tahun 2015 dan diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin 23 September 2015. Hadir pada peresmian tersebut Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Masjid yang disebut-sebut sebagai terbesar di Eropa tersebut menelan biaya sebesar USD 170 juta. Sebagian besar biayanya ditanggung oleh pengusaha sekaligus senator Rusia Suleiman Karimov. Mahmoud Abbas atas nama anak-anak Palestina menyumbang USD 25 ribu. Sementara Erdogan menyumbang mimbar dan mihrabnya.

Kedua menara masjid memiliki ketinggian 78 meter. Salah satunya menyerupai menara Spasskaya Kremlin Moskow, dan yang kedua menyerupai menara Syuyumbik Kremlin Kazan. Menara kedua dimahkotai dengan bulan sabit yang disimpan dari bangunan bersejarah masjid.

Kang Aher dan rombongan sempat menunaikan shalat fardu di masjid ini dan bertemu dengan imamnya. Jadwal shalat di Moskow lebih awal beberapa menit dibandingkan dengan Ufa. Perbedaan waktu kedua kota dua jam, karena Moskow letaknya lebih selatan. Di Rusia ada perebedaan 11 zona waktu.

Selain modern, kekhasan masjid-masjid di Rusia adalah adanya tempat penitipan jas. Memiliki empat musim, namun musim dingin di Rusia lebih panjang (bisa sampai 6 bulan) dengan suhu yang lebih dingin dibandingkan negara Eropa lainnya. Karena itu mereka membutuhkan baju hangat yang lebih tebal.

Pada saat shalat fardu, jamaah masjidnya sangat banyak. Dan lagi-lagi yang mengagetkan dan membuat haru, banyak sekali anak muda yang menjadi jamaah.

Imam masjidnya bacaan surat-suratnya juga sangat fasih dan merdu. Mereka juga fasih berbahasa Arab. Kang Aher sempat bertemu dan berbincang-bincang dengan imam masjid Katedral.

Keistimewaan lain dari kota Moskow yang menunjukkan bahwa komunitas Islam sangat berkembang, adalah rumah makan muslim yang menghidangkan makanan halal, sangat banyak. "Ukuran rumah makannya besar-besar dan mewah. Di dalamnya banyak dihiasi dengan kaligrafi dan ornamen Islam," tutur Kang Aher.

Kang Aher mengaku sangat menyukai menu makanan halal di Moskow yang terdiri dari berbagai jenis roti gandum dan daging domba. "Menunya kebanyakan berasal dari negara-negara Kaukasus yang mayoritas beragama Islam," tuturnya

Besarnya komunitas Islam di Rusia, dilihat oleh Pemprov Jabar sebagai potensi pasar terutama untuk industri fashion busana muslim. Sebagai salah satu kiblat industri mode dan busana, Bandung memiliki sejumlah perancang busana muslim ternama.

Beberapa orang di antaranya diajak ikut serta dalam Festival Indonesia di kota Moskow. Kehadiran para perancang busana muslim ini setidaknya akan makin memperkuat promosi dan citra Indonesia, khususnya kota Bandung sebagai kiblat busana Muslim dunia. (aff/aff)

Hide Ads