Peduli Lingkungan & Adat, Komunitas Ini Bersih-bersih Jalur ke Baduy

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peduli Lingkungan & Adat, Komunitas Ini Bersih-bersih Jalur ke Baduy

Bahtiar Rifai - detikTravel
Senin, 02 Okt 2017 13:50 WIB
Foto: Komunitas Sahabat Baduy (Bahtiar/detikTravel)
Lebak - Suku Baduy terkenal dengan kearifan lokal. Namun, sayangnya jalur menuju Badut masih saja tercemar oleh sampah. Maka komunitas Sahabat Baduy membersihkannya.

Berangkat dari kearifan lokal Baduy sebagai penjaga alam, wisatawan yang tergabung dalam komunitas Sabahat Baduy melakukan aksi bersih-bersih sampah sepanjang jalur Baduy Luar dari kampung Kadugetug, Balingbing, Marengo, Gajebo sampai ke perbatasan Baduy Dalam.

Komunitas Sahabat Baduy yang kebanyakan berasal dari Jakarta dan bekerja di lintas BUMN ini dibentuk sekitar 3 tahun lalu. Dari kecintaan mereka terhadap kejujuran, perilaku gotong royong, dan kesederhanaan, mereka memilih ke Baduy bukan hanya berwisata. Tapi juga membantu melestarikan kearifal lokal setempat lewat berbagai kegiatan.
Tidak hanya di Baduy, jalur menuju Baduy pun juga menjadi tempat yang disasar (Bahtiar/detikTravel)Tidak hanya di Baduy, jalur menuju Baduy pun juga menjadi tempat yang disasar (Bahtiar/detikTravel)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar setahun lalu, karena seringnya komunitas ini ke kawasan Baduy, Sahabat Baduy kemudian mendapatkan respons dari pemerintah. Ada sebagian besar anggotanya adalah pekerja di berbagai perusahaan BUMN dan dari berbagai latar belakang memiliki kepedulan membantu Baduy.

"Menjadikan keunggulan kaerifan lokal bisa menjadikan pemberdayaan masyarakat. Kita memfasilitas dan memberikan edukasi ke masyarakat," kata Teddy Purnama ketua dari komunitas Sahabat Baduy, Kanekes, Lebak, Senin (2/10/2017) kepada detikTravel.

Teddy mengatakan, lewat BUMN Telkom misalkan, bantuan difokuskan untuk pemberdayaan pertanian lahan jahe dan kencur. Dari Pertamina, ada juga bantuan jalan di kampung Cempaka, edukasi kepada wisatawan berupa papan himbauan, pembanguan jembatan bambu, tempat sampah dan toilet sederhana berbentuk bilik.

Berbagai jenis kegiatan pun juga dilakukan Sahabat Baduy (Bahtiar/detikTravel)Berbagai jenis kegiatan pun juga dilakukan Sahabat Baduy (Bahtiar/detikTravel)


Dari jembatan saja, total komunitas Sabahat Baduy membantu sampai 7 jempatan akses ke Baduy baik di dalam maupun di luar. Pembangunan toilet pun menurutnya dibangun sesederhana mungkin untuk menghormati kearifan lokal Baduy. Ini menurutnya yang bisa digunakan oleh wisatawan apalagi warga Baduy sendiri dilarang memiliki toilet pribadi.

"Peruntukannya kita bangun sesuai dengan adat, karena arus wisatawan dari kota banyak," ujarnya.

Bantuan komunitas ini juga menurut Teddy juga berupa penanganan kesehatan. Dalam kunjungannya, Sahabat Baduy juga menyertakan dokter yang siap membantu warga yang sedang sakit. Namun, tentunya juga dengan menghormati ketentuan adat setempat.

Dengan adanya komunitas Sahabat Baduy ini, Teddy bergarap dapat memberikan edukasi ke wisatawan yang akan berangkat ke Baduy. Selain menghormati kearifal lokal warga setempat, wisatan juga diminta utuk tidak mengotori alam Baduy yang menjadi sumber kehidupan mereka. (wsw/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads