Pada hari Jumat pekan lalu (20/10) Presiden Jokowi telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Mandalika di Lombok, NTB. Dalam momen tersebut, Jokowi juga sempat menyebut sejarah panjang KEK Mandalika yang sempat mangkrak 29 tahun.
"Di sini akan kita bangun Kawasan Ekonomi Khusus setelah 29 tahun direncanakan. Kalau sudah beroperasi kawasan ini bisa mempekerjakan karyawan kurang lebih 58.000 orang. Investasi yang masuk lebih dari Rp 13 triliun. Kita harapkan kawasan ini akan berkembang pesat dan masyarakat mendapatkan manfaatnya," ujar Jokowi lewat press rilis dari Biro Pers Setpres pada detikTravel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kawasan ini kan dari tahun 85 - 86 yang lalu lah ya, kemarin ada keluar statement dari pak Jokowi kalau umurnya udah 29 tahun kan ya kawasannya. Dikelola oleh LTDC awalnya, Lombok Tourism Development Corporation," ujar Faozal.
![]() |
Menelisik ke belakang, Mandalika menjadi salah satu proyek pariwisata yang dirancang saat Joop Ave menjadi Dirjen Pariwisata di era Soeharto. Pengembangan saat itu pun masih dipegang oleh BUMN LTDC.
Namun akibat krisis moneter yang terjadi, LTDC pun diambil alih oleh Perusahaan Pengelola Aet (PPA) di tahun 2005. Di tahun 2008 di bawah era SBY, aset LTDC pun dialihkan ke Bali Tourism Development Corporation (BTDC yang akhirnya jadi ITDC - red) yang akhirnya bekerjasama dengan Emaar Properties LLC dari Dubai. Sayang, krisis tahun 2008 kembali menahan laju proyek tersebut.
Presiden SBY juga diketahui sempat datang ke Mandalika pada tahun 2011 lalu. Namun diungkapkan oleh Faozal, dahulu SBY hanya datang untuk melakukan groundbreaking dan perluasan sebuah hotel.
"Sempat pak SBY kan upload foto, betul beliau pernah hadir untuk groundbreaking juga pembangunan salah satu hotel. Tapi sampai saat ini hotel itu kan juga belum hadir. Meresmikan pembangunan dari perluasan hotel kala itu," ujar Faozal.
Fakta tersebut juga sempat membuat tanda tanya, apakah SBY atau Jokowi yang lebih dulu meresmikan KEK Mandalika. Jadi siapa yang lebih dulu?
"KEK-nya yang baru diresmikan, kalau kawasannya sudah hadir dari lama dan fasilitas-fasilitasnya kan sudah hadir di situ," tutup Faozal.
Lewat rilis yang diterima detiktravel dari ITDC, dalam waktu dekat ada sejumlah investor yang dipastikan sudah mulai membangun hotel di KEK Mandalika, di antaranya Hotel Royal Tulip (Investor asal Korea Selatan), Hotel Pullman (oleh ITDC), Hotel Paramount (Investor asal Amerika Serikat), Hotel X2 (Investor asal Indonesia) dan Hotel ClubMed (oleh ITDC).
Untuk terus mendorong peningkatan ekonomi rakyat, ITDC juga tengah menata area publik di kawasan Pantai Kuta Mandalika dan mengembangkan kawasan UMKM di area kawasan tersebut. Kawasan UMKM ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri dan pebisnis lokal. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan