Tony menjelaskan mimpi-mimpinya itu dalam peluncuran buku autobiografinya, Flying High. Ia ingin mewujudkan mimpi dalam hal kesehatan dan pendidikan yang murah.
"Dunia ini terlalu terkotak-kotak dalam hal politik, agama dan faktor lainnya dan hidup itu sangat berharga," jawab Tony merujuk salah satu pertanyaan wartawan di Marini's On 57, Kuala Lumpur, Minggu (29/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony melihat masih banyak anak juga pelajar yang pandai namun kurang mampu hingga akhirnya menyerah tak melanjutkan pendidikannya. Sehingga ia ingin mewujudkan mimpi anak-anak itu, namun ia enggan merinci dua mimpinya itu.
"Kita bisa mewujudkannya dengan memberi pilihan banyak sekali beasiswa. Lalu dalam hal kesehatan masih mahal bagi sebagian orang. Kita bisa melihatnya di sekitar kita," ungkap dia.
Kembali ke bisnis utamanya, yakni AirAsia yang dibangun dari keterpurukan ingin lebih dibesarkan oleh Tony. Ia ingin semua orang merasakan tranportasi penerbangan yang murah namun berkualitas.
"Membawa semua orang dapat terbang adalah tantangan. Karena tak semua elemen mendukung seperti pajak bandara yang semakin besar," jelas dia.
Terakhir, Tony mengungkapkan ingin membawa tim sepakbola Queen Park Rangers miliknya menjadi juara UEFA Liga Champions. Ada alasan mendasar kenapa demikian.
"Saya amat mencintai QPR. Saya ingin kembali ke QPR dan ingin mewujudkan keinginan para fans agar bisa menjadi juara Champions," tutup dia.
Selain karir yang cemerlang Tony juga memiliki sederet prestasi. Ia mendapat gelar bangsawan Tan Sri dari Raja Malaysia, Legion d'honneur dari pemerintah Prancis, mendapat penghargaan Businessman of the Year dari Forbes, dan 100 orang paling berpengaruh pada tahun 2015 dari majalah Time. Ia membagi waktu hidupnya antara Malaysia dan London, Inggris. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju