Soal Sampah di Pantai Bali: Itu Tiap Tahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fenomena Sampah di Bali

Soal Sampah di Pantai Bali: Itu Tiap Tahun

Prins David Saut - detikTravel
Rabu, 03 Jan 2018 12:50 WIB
Foto: (Sonny Tumbelaka/AFP)
Denpasar - Baru-baru ini, Bali jadi sorotan dunia karena pantainya yang tertutup sampah. Begini jawaban Pemda setempat.

Fenomena sampah di garis pantai selatan hingga barat Pulau Bali menjadi perhatian dunia. Kepala Dinas Pariwisata Bali menjelaskan fenomena itu terjadi setiap tahun.

"Ini memang setiap Desember hingga Februari. Saya juga tidak paham betul datangnya kok begitu banyak dan dari laut," kata AA Gede Yuniartha Putra kepada detikcom di Gedung Wisti Sabha, Jl Raya Airport, Badung, Bali, Rabu (3/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuniartha menjelaskan fenomena ini selalu ditangani oleh Pemkab Badung. Namun masalah ini, menurut Yuniartha, tidak bisa hanya ditangani Bali sendirian, harus ada kerjasama dari provinsi lain karena arus laut dari arah barat Pulau Dewata.

"Kabupaten Badung sudah sangat berusaha membersihkan itu, cuma sampah ini datangnya dari sungai yang tidak hanya ada di Bali tapi juga di Pulau Jawa kemudian menuju laut dan terbawa arus ke arah timur. Inilah yang membawa sampah-sampah itu," ujar Yuniartha.

"Ya kita minta juga kesadaran daripada warga negara Indonesia di mana saja untuk tidak membuang sampah di sungai atau laut. Akibatnya ya ini, tiap bulan Desember kita kena, jumlah sampahnya bisa sampai ratusan ton," pungkasnya.

BACA JUGA: Jadi Perbincangan Dunia: Bali Penuh Sampah

Yuniartha menegaskan sudah ada komplain dari pelaku wisata maupun negara asal wisatawan terkait fenomena tersebut. Namun menurutnya hal itu sudah ditangani setiap tahun dan merupakan kejadian tahunan.

"Komplain sudah ada karena dianggapnya bahwa pantai kita kotor dan tidak pernah dibersihkan, padahal datangnya dari laut. Kalau pertengahan tahun bersih dan tidak ada masalah. Makanya, kalau akhir tahun Kabupaten Badung menyiapkan alat-alat berat itu," ucap Yuniartha.

"Ini fenomena setiap tahun dan mulai terjadi Desember, tapi bulan Desember juga masih ramai-ramainya turis datang. Ini fenomena alam dan kita berusaha menangani saja," imbuhnya.

(aff/aff)

Hide Ads