Cadik Nusantara, Saksi Bisu Kebakaran Museum bahari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cadik Nusantara, Saksi Bisu Kebakaran Museum bahari

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 16 Jan 2018 14:13 WIB
Kapal Cadik Nusantara (Lala Ocha/Istimewa)
Jakarta - Museum Bahari di utara Jakarta kebakaran. Beberapa ruangan rusak, namun masih ada koleksi yang selamat. Salah satunya Kapal Cadik Nusantara.

Dalam foto-foto yang didapat detikTravel, Selasa (16/1/2018) api melahap Museum Bahari di Jakarta Utara. Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan. Beberapa ruangan pun tampak tergenangi air.

Diketahui, api melahap Gedung A Blok 1 dan 2 dan Gedung C Blok 1 dan 2. Di sanalah tersimpan beberapa koleksi sejarah bahari. Beruntung, beberapa diorama ada yang terlihat masih selamat alias tidak terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Kapal Cadik Nusantara. Dalam catatan detikTravel, kapal itu pernah digunakan oleh seorang petualang Indonesia yakni almarhum Effendy Soleman. Dia pernah mengarungi lautan dari Sabang sampai Merauke dan dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam serta Jakarta ke Penang.

Cadik Nusantara, Saksi Bisu Kebakaran Museum bahariKapal Cadik Nusantara (Lala Ocha/Istimewa)


Riwayat petualangan Effendy tak main-main. Effendy gemar berpetualangan seorang diri dengan kapal bercadik. Dengan petualangannya, dia pun ingin menginspirasi semangat kepada anak-anak muda, serta menularkan ilmu kelauatan.

BACA JUGA: Museum Bahari dan Si Manis Jembatan Ancol

Kisah-kisah pelayarannya selalu menarik untuk disimak. Sahabat Effendy, Syamsirwan Ichien pernah menceritakannya pada redaksi detikcom tahun 2012 lalu.

"Kita pencinta alam sudah menghadapi berbagai macam orang. Kalau ada kapal yang mencurigakan, dia mendekati kita makin mendekati. Kita lemparkan senyum, lemparkan kardus biskuit yang ada gambar TNI AL. Itu bukan biskuit biasa, makan satu saja bisa kenyang seharian. Lagian sejahat-jahatnya orang kalau dibaikin masa nggak baik juga?," ujarnya.

Maka dari itu, Cadik Nusantara pun disimpan sebagai koleksi Museum Bahari. Untuk mengenang Effendy Soleman, sekaligus inspirasi yang tak pernah padam. Bukankah 'Nenek Moyangku Orang Pelaut', maka dari itu kemaritiman dan bahari Indonesia bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata.

Kapal-kapal lainnya koleksi Museum BahariKapal-kapal lainnya koleksi Museum Bahari (Lala Ocha/Istimewa)


Tapi kini, kita sedang berduka. Museum Bahari baru saja dilalap api pada sekitar pukul 08.45 WIB tadi. Cadik Nusantara, seolah menjadi salah satu saksi bisu kebakarannya.

Semoga Museum Bahari bisa kembali berdiri. Lebih megah, lebih terawat agar kita kembali bisa menyelami kejayaan dan sejarah bahari bangsa ini.

Cadik Nusantara, Saksi Bisu Kebakaran Museum bahariPetugas pemadam kebakaran di Museum Bahari (Agung Pambudhy/detikFoto)


(aff/aff)

Hide Ads