Dalam unggahan foto detikTravel di media sosial Instagram hari ini, netizen berkomentar seputar kesedihan yang ikut dirasakan ketika mendapat informasi tentang peristiwa tersebut.
Salah satu akun Instagram @jessie.j.seti**** menuliskan "Belum pernah ksn udh g bs liat koleksi kpl nya deh,".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun traveler yang juga bersimpati karena punya pengalaman tersendiri. Contohnya akun @miriam_m***. "Sekelas pernah field trip ke sini untuk mata kuliah budaya populer, sedihh padahal bagus2 display yg di lantai 2. Mungkin nanti renovasinya sekalian revitalisasi biar museumnya semakin interkatif dan modern. Dan fitur2 mitigasi bencana spt (seperti) APAR harus lebih diperhatikan lagi biar nggak terulang kembali," katanya.
BACA JUGA: Museum Bahari dan Si Manis Jembatan Ancol
Tidak hanya mengutarakan kesedihannya, ada juga traveler yang berpendapat tentang pengelolaan museum. Seperti yang ditulis akun @luthfiaz****,
"Objek vital dan bersejarah harusnya dirawat dan memiliki sistem pemadam kebakaran gedung yang baik," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Museum Bahari merupakan salah satu pusat sejarah maritim di Indonesia. Museum ini sudah ada sejak tahun 1656 silam, berada di Jalan Pasar Ikan 1, Penjaringan, Jakarta Utara. Di tahun 2017, museum yang tadinya kurang terurus ini kemudian direvitaslisasi. (sna/aff)












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia