Beberapa janji kampanye sukses mereka tunaikan, beberapa lainnya masih dalam tahap perencanaan. Termasuk soal pariwisata, dalam 100 hari kepemimpinan mereka ada banyak ide dan rencana soal membangun pariwisata Jakarta.
Malah tak tanggung-tanggung, pariwisata Jakarta mau ditandingkan dengan destinasi dunia yang populer. Seperti sebut saja, Maldives, Grand Bazaar Istanbul sampai Central Park di New York.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Monas seperti Central Park
Di Balai Kota, Jakarta pada Rabu tanggal 3 Januari kemarin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan akan mengubah konsep kawasan Monas seperti Central Park di New York atau Hyde Park di London. Nantinya pengunjung akan dapat menikmati Monas yang difungsikan sebagai taman.
"Jadi gini, polanya berubah bahwa selama ini adalah garden. Selama ini kita hanya bisa melihat. Dan kita nikmati dalam, dari tentunya sebagai pengunjung ke fungsinya sebagai park. Jadi kalau misalnya di beberapa kota besar lain kan ada kalau di New York ada Central Park, kalau di London ada Hyde Park," ujarnya.
Konsep baru ini nantinya memungkinkan warga beraktivitas di atas rumput. Menurut Sandi, dengan begitu warga bisa melakukan berbagai aktivitas, seperti yoga, pilates, dan aerobik.
![]() |
"Jadi akan terbentuk dengan sendirinya kalau misalnya kita buat kebijakan bahwa mereka ikut menjaga juga, bahwa setiap tempat terbuka hijau itu fungsinya betul-betul dioptimalkan dan bisa dinikmati oleh warga," ujarnya.
Central Park di New York, AS merupakan salah satu destinasi tersohor dunia. Hutan kota yang luasnya mencapai 300-an hektar itu merupakan kebanggaan warga New York, sekaligus tempat wisata yang wajib didatangi turis saat melancong ke Kota Big Apple.
Sejak tanggal 11 Januari kemarin, pembatas di taman sudah dicopot. Wisatawan sudah bisa leyeh-leyeh di atas rumput.
![]() |
2. Membuat Kepulauan Seribu seperti Maldives
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin pulau-pulau di Kepulauan Seribu memiliki resort berskala internasional. Dia ingin pariwisata di Kepulauan Seribu bisa seperti Maldives.
Ya, Maldives merupakan salah satu destinasi terbaik dunia. Deretan pantainya indah dan alam bawah lautnya menawan. Tak cuma itu, fasilitas dan pelayanan di sana pun kelas wahid.
"Nanti di sana (Kepulauan Seribu) kita ingin ada 2-3 resort berskala internasional, berskala world class. Paling tidak, kita tidak terlalu bermimpi kalau kita bisa membayangkan 5 tahun ke depan Pulau Seribu itu kayak Maldives," kata Sandi di Mal Pelayanan Publik, Jl Albarkah, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (12/1/2018) lalu.
Sandi menjelaskan program berkantor di Kepulauan Seribu merupakan salah satu upaya untuk merealisasikan keinginannya itu. Dengan berkantor di sana, sambung dia, bisa dipetakan kendala-kendala yang bisa menghambat harapannya.
"Oleh karena itu saya mencanangkan setiap bulan, satu hari saya berkantor di Kepulauan Seribu. Dengan di situ sudah banyak sekali simpul-simpul permasalahan bisa kita urai. Nanti saya juga akan mengajak Pak Edy Junaedi (Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) sekali-sekali ikut untuk melihat pemetaan daripada para pengusaha kecil juga di sana," papar dia.
Sejatinya, Kepulauan Seribu masuk dalam daftar 10 Destinasi Prioritas atau juga disebut 10 Bali Baru dari Kementerian Pariwisata. Artinya, pembangunan dan pengembangan pariwisata di sana bakal digenjot maksimal dan lebih cepat. Bisakah menandingi Maldives?
![]() |
3. Danau Sunter dibuat seperti danau di Swiss
Beberapa waktu lalu, Menteri Susi Pudjiastuti menantang Wagub DKI Sandiaga Uno menyulap Danau Sunter seperti danau di Jenewa, Swiss. Sandi pun menyambut tantangan tersebut.
Pemprov DKI Jakarta akan menggelar Festival Danau Sunter pada Februari mendatang. Acara itu digelar untuk menjawab tantangan menyulap Danau Sunter menjadi danau seperti di Jenewa, Swiss.
Sudah dipastikan lokasinya adalah Danau Sunter selatan bagian timur. Lomba saya lawan Ibu Susi. Ibu Susi rencananya paddling, saya renang. Insyaallah ini jadi percontohan, di mana fokusnya adalah bukan lombanya, tapi bagaimana DKI menjawab tantangan dari Ibu Menteri untuk membuat waduk-waduk, danau-danau, situ-situ yang ada di wilayah DKI cantik, indah, dan bisa digunakan untuk kebaikan dan fasilitas untuk masyarakat," papar Sandi.
Festival Danau Sunter rencananya akan digelar pertengahan atau akhir Februari 2018. Namun kepastian waktunya menunggu kesiapan dari Susi. Bisa dibilang, festival tersebut adalah langkah awal untuk membuat Danau Sunter lebih elok lagi.
![]() |
Sebelumnya, Susi memang menantang Pemprov DKI Jakarta menyulap Danau Sunter menjadi danau seperti di Jenewa, Swiss. Beberapa waktu lalu Susi sempat terbang ke Swiss untuk menghadiri rapat bersama World Trade Organization (WTO).
"Kita habis meeting dengan ILO, WTO, ada waktu luang makan siang di pinggir danau, bersih sekali, angsanya cantik, danaunya jernih. Pak Sandi pasti tahu dan pernah ke sini," kata Susi di Jakarta, 29 November 2017.
"Sekarang beliau (Sandiaga) punya power dan authority di Jakarta. Saya yakin Danau Sunter bisa dibikin seperti ini. Setuju nggak pembaca?" ujar Susi.
![]() |
4. Tanah Abang dibuat seperti Grand Baazar Istanbul
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin menjadikan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi pusat perbelanjaan seperti Grand Bazaar di Istanbul, Turki. Sebab, Sandi menyebut dua pasar itu punya kemiripan.
"Tanah Abang itu ada sekitar 300 ribu warga yang datang ke Tanah Abang, baik itu meneruskan perjalanan, melakukan kegiatan ekonomi ataupun kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi di akar rumput, perdagangan dan lain sebagainya. Grand bazzar di Istanbul sekitar 400 ribu. Saya lihat ada kemiripannya," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017) lalu.
![]() |
Menurut Sandi, Pasar Tanah Abang memiliki potensi menjadi pusat perdagangan di ASEAN. Pusat perdagangan yang terbesar, baik dari segi jumlah pedagang maupun aktivitas perdagangannya.
"Saya lihat Tanah Abang punya potensi sebagai pusat perdagangan di ASEAN. Pusat perdagangan yang terbesar dari segi jumlah pedagangnya juga dilihat dari jumlah aktivitas commerce-nya dan kalau itu diselesaikan dalam penyelesaian yang sangat terintegrasi," ujarnya.
Soal Grand Bazaar, merupakan salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di dunia yang dibangun pada tahun 1461. Pasar ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi turis saat melancong ke Istanbul, Turki.
Kini, Pemprov DKI Jakarta sudah memfasilitasi pedagang kaki lima (PKL) di trotoar di Pasar Tanah Abang. Terlihat tenda-tenda dan pedagang yang memenuhi jalanan di Pasar Tanah Abang. Meski menjadi banyak sorotan, karena kemacetan yang ditimbulkan.
![]() |
5. Bagaimana soal museum?
Saat periode Pilgub, Anies dan Sandi pernah menyinggung soal pariwisata Jakarta khususnya museum. Anies mengatakan bahwa transportasi ke museum di Jakarta nantinya akan lebih dipersiapkan, sehingga wisatawan lebih mudah datang ke sana.
"Salah satu program yang kita buat adalah justru menyiapkan kendaraan, bus, dari kampung-kampung, untuk warga itu bisa mendatangi museum-museum," kata Anies (saat itu masih menjadi Cagub) saat ditemui usai Blak-blakan Bersama Cagub dan Cawagub DKI Jakarta di markas detikcom di Jakarta, Rabu (7/12/2016) silam.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya ada lebih dari 100 museum di Jakarta. Namun kurang populer di kalangan wisatawan dan aksesnya pun tidak semuanya mudah dijangkau.
"Di Jakarta ini ada 142 museum. Banyak dari kita yang nggak sadar. Masalahnya warga itu adalah transportasi. Nah kita akan siapkan program itu," tuturnya.
|
"Saya akan bikin lebih interaktif. Kenapa museum sangat laku di luar negeri, karena dibikin storyline-nya. Jadi mereka (turis-red) bisa dengar ceritanya," kata Sandi (saat itu masih menjadi cawagub) dalam kesempatan yang sama.
Namun hingga kini, bagaimana menurut traveler? (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum