Presiden Maldives Abdullah Yameen menyatakan status darurat setelah menangkap mantan presiden dan mengirim tentara ke Mahkamah Agung, Senin (5/2). Hakim agung Abdullah Saeed dan Ali Hameed juga turut ditangkap.
Status darurat dinyatakan karena adanya risiko terhadap keamanan nasional atas penangkapan ini. Pasukan keamanan telah dikerahkan di ibukota Maldives, Male, untuk berjaga-jaga seiring keadaan politik saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Reuters) |
"Semua bisnis terkait pariwisata akan beroperasi seperti biasa dan situasi di Maldives tetap stabil. Status darurat tidak memberikan larangan traveling ke Maldives maupun di dalam Maldives," begitu bunyi rilis dari Kementerian Luar Negeri Maldives.
Walaupun begitu, sejumlah negara lain telah mengeluarkan travel advice ke Maldives, seperti China, India dan Inggris. China mengeluarkan travel advice seiring dengan musim liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai tanggal 16 Februari. Para turis dari Negeri Tirai Bambu itu disarankan untuk tidak berangkat ke Maldives sampai situasi mereda.
Begitu pula dengan Pemerintah Inggris yang juga mengeluarkan travel advice kepada warganya terkait traveling ke Maldives. Seperti tertulis dalam situs Pemerintah Inggris, wisatawan yang ada di Maldives disarankan untuk berhati-hati jika tengah berada di Male, dan menghindar jika ada aksi protes.
Foto:Keindahan Maldives (Afif/detikTravel) |












































Foto: (Reuters)
Foto:Keindahan Maldives (Afif/detikTravel)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV