Diintip detikTravel dari BBC, Jumat (16/2/2018) Laut Mati begitu populer di mata wisatawan. Bayangan mengapung di atas laut tanpa bisa tenggelam, membuat siapa pun penasaran ingin mencobanya.
Namun ternyata ada beberapa krisis yang sedang dihadapi oleh Laut Mati. Ada sekitar 6.500 meter persegi di antaranya di daerah yang dulu merupakan laut mati. Laut yang mati menyusut lebih dari satu meter setiap tahun. Seperti air surut deposit garam bawah tanah yang besar yang tersisa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Amir Cohen/Reuters) |
Saat garam terlarut, tanah di atasnya bisa runtuh tanpa peringatan dan menciptakan lubang-lubang atau sinkholes. Eli Raz telah mempelajari lubang pembuangan selama 17 tahun.
"Orang-orang mau tahu apa yang terjadi, kita juga punya sisi lain, sisi baiknya dari masalah, orang kagum dengan pemandangannya yang indah. Dan itulah mengapa sangat penting untuk membiarkan orang-orang mengaksesinya" ujar Eli.
Sinkholes membuat beberapa tempat di tutup karena menajdi wilayah yang berbahaya. Akan ada beberapa tanda yang memberitahu bahwa wisatawan berada di daerah rawan sinkholes. Bisa saja tadinya daratan rata, tiba-tiba ambruk dan menajdi sinkholes.
"Saat ini tidak ada akses yang aman dan saya pikir kita kehilangan sesuatu. Idenya adalah membuat orang-orang untuk melihat keajaiban geologi yang telah muncul saat laut mati telah surut," ungkap Eli.
Saat Laut Mati surut, ada pemandangan indah di bagian tepinya. Berbentuk butiran-butiran putih, batu tersebut adalah mutiara garam.
Sedangkan di bagian dalam tanah, akan ada kristal Idiomorfik garam. Warnanya lebih gelap dan tembus pandang.
"Inilah mutiaranya, terbentuk tepat saat ada air kotor dan ombak menggulung mereka ke atas dan ke bawah. Sungguh menakjubkan bisa meraih segenggam mutiara ini. Begitu indahnya." puji Eli.
Di sekeliling tepian Laut Mati, wisatawan akan melihat sinkholes dalam ukuran yang lebih besar. Ukuran diameternya bisa mencapai sekitar 40-50 m, tentu saja dengan penuh dengan air juga.
"Ini adalah air tanah. Air memiliki kemampuan untuk melarutkan garam. Ini seperti laguna. Keindahan yang menakutkan ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak wisatawan ke daerah ini," kata Eli.
Jika kamu mengunjungi laut yang mati, kamu tidak perlu khawatir tentang lubang pembuangan yang terbuka di bawah pantai. Daerah yang terkena dampak ditandai dengan jelas dan tidak boleh dimasuki tanpa bimbingan dari ahli.
Foto: (Amir Cohen/Reuters) |












































Foto: (Amir Cohen/Reuters)
Foto: (Amir Cohen/Reuters)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV